Tampilkan postingan dengan label SKRIPSI BAHASA INDONESIA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SKRIPSI BAHASA INDONESIA. Tampilkan semua postingan

CONTOH PERUMUSAN MASALAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI


Perumusan Masalah

 

1.      Identifikasi Masalah
Sebagaimana diungkapkan pada latar belakang permasalahan yang penulis kemukakan, maka permasalahan yang muncul dan penulis kemukakan diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Siswa  kurang  mampu  menggunakan dan memilih kata  dalam  menuangkan buah pikirannya, sering mengulang kata “lalu” dan “terus”.
b.       Isi kalimat relatif  tidak menggambarkan topik.
c.        Kalimat  yang  satu dengan kalimat  yang lain  tidak sinambung, paragraf yang  satu dengan paragraf yang lain tidak koheren.
d.      Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya tentang menulis tidak mencerminkan pembelajaran yang PAKEM.
2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang di atas dan identifikasi masalah, secara umum permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya guru dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui media gambar seri ?
Untuk membatasi permasalahan umum tersebut, dalam penelitian ini dirumuskan masalah yang lebih khusus sebagai berikut :
a.          Bagaimana perencanaan pembelajaran yang efektif melalui penerapan media gambar seri untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan dekripsi ?
b.         Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran yang efektif melalui penerapan media gambar seri untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan dekripsi?
c.          Bagaimana peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan mengguanakan media gambar seri pada pembelajaran bahasa Indinesia?
A.      Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
-          Tujuan umum
Berdasarkan rumusan masalah penelitian tersebut, maka tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa tentang keterampilan menulis karangan deskripsi melalui media gambar seri pada pembelajaran bahasa Indonesia.
-          Tujuan Khusus
Selain tujuan umum tersebut, tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.       Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran yang efektif melalui penerapan media gambar seri untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan dekripsi.
b.      Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran yang efektif melalui penerapan media gambar seri untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan dekripsi.
c.       Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan mengguanakan media gambar seri pada pembelajaran bahasa Indinesia.
2.       Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.      Bagi Siswa
Penelitan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar bahasa Indonesia, khususnya dalam aspek menulis karangan deskripsi. Dengan demikian, siswa dapat menyukai kegiatan menulis dan dapat mengembangkan kreativitas siswa dalam menuangkan berbagai ide, gagasan, serta pengalamannya dalam sebuah tulisan yang dapat dinikmati oleh orang lain.
b.      Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru, yakni dapat memberikan pengalaman dan wawasan bagi guru bahwa dalam membelajarkan bahasa Indonesia pada aspek menulis karangan deskripsi, khususnya bagi siswa kelas rendah yang membutuhkan suatu pendekatan dalam pembelajaran sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan rasa senang pada siswa pada saat pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat termotivasi dalam belajar dan akan berakibat pada pencapaian prestasi belajar yang maksimal dan sesuai dengan harapan.

CONTOH LATAR BELAKANG MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI


Latar Belakang

 

Di  dalam  masyarakat  moderen seperti  sekarang  ini  dikenal  dua  macam  cara berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi secara tidak langsung. Kegiatan berbicara  dan mendengarkan  (menyimak), merupakan komunikasi  secara langsung, sedangkan  kegiatan menulis  dan membaca  merupakan komunikasi  tidak langsung.
Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa, mempunyai  peranan yang  penting dalam  kehidupan manusia. Dengan menulis seseorang  dapat  mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai  maksud   dan   tujuannya.   Seperti   yang   dikatakan   oleh   H.G.  Tarigan (dalam
Suriamiharja dkk. 1983) bahwa menulis ialah : “Menurunkan atau melukiskan lambang  grafik yang  menggambarkan suatu bahasa  yang dipahami  oleh seseorang  sehingga  orang  lain dapat  membaca lambang – lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik tersebut”.
1
Mengarang  pada  prinsipnya  adalah bercerita  tentang  sesuatu yang  ada  pada angan–angan penceritaan itu dapat  dituangkan dalam  bentuk  lisan  maupun  tulisan. Setiap manusia semuanya diciptakan sebagai pengarang. Namun, menuangkan buah  pikiran secara  teratur dan  terorganisasi  ke dalam tulisan tidak mudah. Banyak  orang yang pandai berbicara atau berpidato , tetapi mereka masih kurang  mampu menuangkan gagasannya  ke dalam  bentuk bahasa  tulisan. Maka untuk bisa  mengarang  dengan baik, seseorang  harus  mempunyai  kemampuan untuk menulis. Kemampuan menulis dapat dicapai melalui proses belajar dan berlatih.
Permasalahan pun muncul seperti  yang  sudah penulis  alami  ketika melakukan observasi di kelas III SDN .......... Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Dari hasil observasi itu penulis menemukan masalah, masih banyak siswa  yang mengalami kesulitan ketika dalam mengajarkan mengarang, kesulitan yang dihadapi oleh siswa kelas III SDN .......... ketika dalam mengajarkan mengarang antara lain :
1.      Siwa  kurang  mampu  menggunakan dan memilih kata  dalam  menuangkan buah pikirannya, sering mengulang kata “lalu” dan “terus”.
2.       Isi kalimat relatif  tidak menggambarkan topik.
3.       Kalimat  yang  satu dengan kalimat  yang lain  tidak sinambung, paragraf yang  satu dengan paragraf yang lain tidak koheren.
Untuk mengatasi kendala sebagaimana dipaparkan di atas, salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggunakan media gambar seri. Sadiman (1984:29) mengemukakan bahwa “Suatu gambar atau gambar seri dapat dijadikan bahan penyusunan paragraf. Pesan yang tersirat dalam gambar tersebut dapat dinyatakan kembali dalam bentuk kata-kata atau kalimat”.
Media gambar seri dapat mengurangi kejenuhan pada pelajaran keterampilan menulis yang pada akhirnya siswa akan terbiasa untuk mengungkapkan isi pikiran dan menggambarkan sesuatu secara runtut dan sistematis. Gambar pertama kali digunakan sebagai alat peraga dalam pendidikan oleh John Amos Comenius, yang dikenal dengan “Orbis Pitus”. Sekarang gambar telah populer dalam dunia pendidikan dan merupakan alat peraga yang disadari pentingnya untuk memperjelas pemahaman peserta didik, menghindari salah pengertian antara guru dengan peserta didik, dan untuk menarik minat serta perhatian peserta didik. Namun pada kenyataannya dalam pelaksanaan proses belajar mengajar keterampilan menulis anak hanya menyalin tulisan guru atau dari buku sumber yang ada, anak tidak diberi kebebasan menuangkan ide sendiri.  Untuk memperbaiki keterampilan menulis, upaya yang akan dilakukan adalah merancang penelitian tindakan kelas dengan judul ”MENINGKATKAN  KEMAMPUAN  SISWA   DALAM   MENULIS  KARANGAN  DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI” (Penelitian Tindakan Kelas pada Pemebelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III SDN .......... Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya)