BAB
III
LANDASAN
TEORI DAN HIPOTESIS
Landasan Teori
Ayam
kampung mempunyai peran yang sangat penting didalam meningkatkan gizi
masyarakat maupun dalam peningkatan pendapatan. Cara pemeliharaannya yang tidak
memerlukan persyaratan berat, karena telah beradaptasi dengan
lingkungan dan memiliki daya tahan terhadap penyakit yang lebih besar dibandingkan
dengan ayam ras. Sebagai sumber protein hewani ayam kampung mempunyai kelebihan
seperti dagingnya lebih disukai masyarakat dan harga daging dan telurnya
lebih mahal dibanding dengan ayam ras. Ayam kampung yang biasa diumbar menyukai pakan berasal
dari hewan, contohnya seperti cacing dan belalang.
Dalam
bidang peternakan, pakan merupakan salah satu faktor lingkungan yang menunjang
produktivitas ternak. Sebagai komponen produksi, pakan merupakan biaya terbesar
yang dapat mencapai 70% dari total biaya
produksi. Untuk itu perlu diupayakan untuk menurunkan biaya pakan dan
meningkatkan nilai nutrisi pakan melalui teknik pengolahan pakan. Bahan pakan
sumber protein berasal dari hewan (hewani) dan tumbuhan (nabati). Bahan pakan
sumber protein khususnya tepung ikan dan bungkil kedelai pada umumnya mempunyai
nilai ekonomi yang lebih tinggi. Protein hewani kandungan asam aminonya lebih
lengkap sehingga selalu dipakai dalam penyusunan pakan ayam. Disamping itu masih
bersaing dengan kebutuhan manusia sehingga ransum dengan protein tinggi
harganya mahal. Oleh karena itu perlu adanya bahan pakan alternatif yang dapat
dimanfaatkan dalam ransum untuk memenuhi kebutuhan nutrien.
Belalang
termasuk salah satu pakan ayam, yang disukai oleh ternak. Tingkat palatabilitas
ayam kampung terhadap belalang mentah (segar) tinggi, terlihat pada saat ayam
kampung mematuk-matuk dan waktu memakannya yang relatif singkat. Belalang bisa
diolah menjadi tepung. Tepung belalang memiliki kandungan protein sekitar 60%,
sehingga ada kemungkinan untuk mengganti tepung ikan. Belalang merupakan hama pertanian yang ketersediaannya hanya melimpah
pada saat musim tertentu. Selain itu
kelemahan belalang ini terletak pada kandungan khitin yang menyebabkan nilai cerna protein kasar oleh ayam hanya
62%.
Teknik
pengolahan pakan dengan membuat tepung belalang dimungkinkan dapat menjadi solusi dari
permasalahan diatas, sehingga
pakan lebih mudah
dicerna dan diharapkan dapat
mempertahankan kandungan nutrien.
Hipotesis
Pemberian
tepung
belalang dapat
meningkatkan persentase karkas dan menurunkan lemak abdominal ayam kampung.
0 Comment to "CONTOH SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG BELALANG (Locusta migratoria) DALAM RANSUM TERHADAP PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL AYAM KAMPUNG BAB III"
Posting Komentar