CONTOH LATAR BELAKANG PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Latar Belakang Penelitian


Pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan guru dalam lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran serta membantu siswa dalam mencapai kedewasaan. Untuk itu diperlukan lingkungan belajar yang kondusif agar membuat siswa merasa senang dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, mendukung siswa untuk aktif berpikir, mengemukakan ide-idenya, mengeksplorasi kemampuannya, melakukan pengalaman langsung baik itu berupa percobaan ataupun pengamatan yang dapat mengembangkan keterampilan ilmiah. Hal ini sejalan dengan pendapat Winataputra (2000, hlm. 4.3) yang mengemukakan bahwa:
“Lingkungan belajar yang diharapkan adalah lingkungan yang memungkinkan siswa belajar dengan melalui pengalaman langsung atau pengamatan langsung hasilnya akan lebih baik daripada belajar dengan melalui pengalaman tidak langsung, apalagi guru mengajar hanya dengan metode ceramah tanpa menggunakan alat peraga”.

Selanjutnya menurut Suyono & Hariyanto (2011, hlm. 183) mengungkapkan bahwa “pembelajaran identik dengan pengajaran, suatu kegiatan dimana guru mengajar atau membimbing anak-anak menuju proses  pendewasaan diri”. Adapun menurut Sani (2013, hlm. 40) yang berpendapat bahwa “pembelajaran adalah penyediaan kondisi yang mengakibatkan terjadinya proses belajar pada diri peserta didik”. Proses belajar dapat dilakukan dengan bantuan guru maupun dengan penemuan sendiri atau secara individual. Kondisi pembelajaran yang kondusif dapat tercapai dengan menciptakan keadaaan dan suasana kelas yang membuat siswa merasa nyaman dan tidak membosankan. Pengkondisian belajar yang aman, menarik perhatian siswa dan tidak adanya ketegangan akan memudahkan siswa untuk memperoleh pelajaran sebagaimana mestinya.
Pelaksanaan pembelajaran harus mengacu pada kurikulum yang berlaku. Kurikulum mempunyai peranan yang sangat penting diantaranya menuntun proses pembelajaran menjadi terarah. Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan, kurikulum senantiasa dikembangkan dari waktu ke waktu. Seperti halnya pada saat ini, kurikulum KTSP dikembangkan menjadi kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan pendidikan yang lebih maju dengan mencetak siswa yang berkompeten, inovatif dan kreatif sehingga diharapkan mampu menghadapi tantangan dimasa mendatang. Kurikulum 2013 memiliki karakteristik tertentu yang cukup berbeda dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya antara lain menggunakan pendekatan scientific, berpusat pada siswa, menggunakan penilaian autentik, dan pembelajaran dilakukan secara tematik, kontekstual dan bermakna.
Pada kurikulum 2013, pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar dilaksanakan melalui pembelajaran tematik. Prastowo (2013, hlm. 223) mengemukakan bahwa “pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema”. Dalam pembelajaran ini siswa dibimbing untuk mencapai kompetensi yang saling berkaitan dalam tema pemersatu. Pembelajaran tematik dilaksanakan dalam satu hari penuh. Penerapan pembelajaran tematik menitikberatkan pada proses dan output dari pembelajaran.
Pembelajaran harus efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan dari pembelajaran yaitu untuk mengubah tingkah laku yang diperoleh melalui pengalaman. Untuk itu, pembelajaran yang berlangsung memerlukan perencanaan yang matang, media yang bervariasi serta sarana dan prasarana yang memadai. Pembelajaran yang efektif dapat tercapai apabila dalam prosesnya ditunjang oleh beberapa faktor penting antara lain melalui penggunaan model pembelajaran yang tepat.  Dalam hal ini, Aunurrahman (2012, hlm. 143) mengemukakan pendapatnya bahwa:
“Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik”. 

Dengan demikian, model pembelajaran sangat penting untuk meningkatkan motivasi dan semangat siswa dalam belajar sehingga dapat memfasilitasi siswa untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan. Salah satu model pembelajaran yang tepat digunakan untuk pembelajaran tematik yaitu  model Quantum Teaching.
Model Quantum Teaching merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat mengubah potensi siswa menjadi sebuah prestasi. Melalui model pembelajaran ini siswa akan lebih termotivasi karena pembelajaran berlangsung dalam lingkungan yang menyenangkan sehingga hasil belajar yang dicapai akan lebih baik. Selain itu, karakteristik dari model Quantum Teaching adalah memperhatikan multimodalitas siswa, memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa, serta adanya penghargaan kepada siswa setelah mereka melakukan serangkaian kegiatan belajar. Unsur-unsur model Quantum Teaching terdiri dari konteks dan isi. Konteks merupakan hal-hal yang harus dipersiapkan untuk melaksanakan suatu pembelajaran yang kondusif yaitu meliputi suasana yang menggairahkan, landasan yang kukuh, lingkungan yang menyenangkan dan perancangan yang dinamis. Adapun isi menyangkut dengan penyajian materi pembelajaran dan fasilitas yang memudahkan siswa untuk belajar (Deporter,dkk 2010;Wena, 2012). Model Quantum Teaching memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan materi yang dipelajari. Hal ini sesuai dengan karakteristik usia SD yang berada pada tahap operasional konkrit dimana segala sesuatu dipahami melalui pengamatan dan pengalaman secara nyata. Model Quantum Teaching merupakan salah satu model pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk menemukan konsep sendiri.
Menurut Deporter (2010, hlm. 34) Asas utama model Quantum Teaching adalah “Bawalah Dunia Mereka Ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita Ke Dunia Mereka”. Artinya, terlebih dahulu guru memasuki dunia siswa dengan cara mengaitkan materi dengan kehidupan nyata yang mudah dipahami siswa kemudian memberikan pemahaman terkait materi yang akan dipelajari. Rancangan pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Teaching terdiri dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan atau lebih dikenal dengan istilah “TANDUR”. Dengan langkah-langkah pembelajaran tersebut dapat memudahkan siswa untuk memahami materi dan memperoleh hasil belajar yang optimal.
Kenyataan yang ditemukan di lapangan, pembelajaran tematik belum sepenuhnya terlaksana dengan baik. Hal ini terjadi karena institusi atau lembaga pendidikan baik di tingkat gugus, kecamatan maupun kabupaten belum optimal memfasilitasi guru dalam mengatasi pembelajaran tematik sehingga guru kesulitan dalam merancang maupun melaksanakannya. Dalam mengimplementasikan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar, pengalaman guru belum optimal dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai dan tepat dengan pembelajaran. Dengan demikian, hal ini berdampak pada pencapaian hasil belajar siswa. Adapun pembelajaran tematik yang berlangsung masih terpusat pada guru. Siswa tidak diberi kesempatan untuk mengalami secara langsung atau melakukan praktik mengenai materi yang dipelajari sehingga pembelajaran tematik dirasa kurang bermakna.
Kurangnya pengalaman siswa mengakibatkan mereka kesulitan dalam memahami materi secara lebih mendalam seperti halnya pada materi-materi pembelajaran yang menuntut adanya praktik secara langsung misalnya pada materi energi panas, membuat laporan dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK). Selain itu, pembelajaran tematik yang berlangsung masih terkotak-kotak, kurang adanya pengintegrasian antara materi yang terdapat pada mata pelajaran yang dipadukan. Permasalahan lain yang muncul adalah lingkungan belajar yang ada seringkali kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan seluruh kemampuannya. Lingkungan belajar seringkali monoton, kurang menarik dan mengaktifkan siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran tematik. Siswa cenderung pasif, dan hanya berperan sebagai objek belajar.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan dan pentingnya model Quantum Teaching dalam mencapai hasil belajar siswa yang diharapkan, maka peneliti tertarik untuk menggunakan model Quantum Teaching dalam pembelajaran tematik di Sekolah Dasar melalui penelitian dengan judul “Pengaruh Model Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar dalam Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar”.

Share this

0 Comment to "CONTOH LATAR BELAKANG PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR"

Posting Komentar