CONTOH SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG BELALANG (Locusta migratoria) DALAM RANSUM TERHADAP PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL AYAM KAMPUNG BAB IV


BAB IV
MATERI DAN METODE
Materi
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2013, penelitian tahap I bertempat  di kandang Laboratorium Ilmu Ternak Unggas Bagian Produksi Ternak dan tahap II bertempat di Laboratorium Pangan Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada.

Ternak
Ternak yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 45 ekor ayam kampung betina, berat badan seragam, umur dua bulan, berasal dari Pasar Tradisional Terban Yogyakarta. Ternak diacak secara acak dibagi menjadi lima kelompok sesuai perlakuan dengan jumlah ulangan ternak tiap perlakuan adalah tiga ekor.

Kandang
Kandang yang digunakan adalah kandang individu tipe litter yang terbagi dalam lima petak dengan ukuran tiap petak 1,5×1,5×1,5 meter sebanyak 5 unit kandang. Masing-masing petak dilengkapi dengan tempat makan dan minum, serta bola lampu 40 watt untuk penerangan.

Pakan penelitian
Bahan pakan yang digunakan sebagai penyusun ransum dalam penelitian antara lain; jagung kuning, dedak halus, bungkil kedelai, Poultry Meat Meal (PMM), tepung belalang dan mineral B12. Pemberian pakan dan minum diberikan secara ad libitum. Pakan penelitian terdiri dari lima perlakuan pakan. Setiap perlakuan terdiri dari tiga ulangan dan setiap ulangan menggunakan tiga ekor ayam. Perlakuan I (kontrol) kelompok ayam kampung yang diberi ransum tanpa tepung belalang (0%) , perlakuan II kelompok ayam kampung yang diberi ransum + tepung belalang (2,5%), perlakuan III kelompok ayam kampung yang diberi ransum + tepung belalang (5%), perlakuan IV kelompok ayam kampung yang diberi ransum  + tepung belalang (7,5%) dan perlakuan V kelompok ayam kampung yang diberi ransum + tepung belalang (10%).

Pengadaan pakan
            Pakan tepung belalang dibuat dan diracik sendiri, tetapi pakan yang lain membeli dari pabrik . Semua pakan berbentuk tepung.
Menurut  Hartadi (1980), tahapan pembuatan tepung tulang yaitu penimbangan, pembersihan, penguapan atau tekanan autoklaf, pengeringan, penggilingan atau pengecilan ukuran partikel dan penyaringan. Proses pembuatan tepung belalang, menirukan seperti metode pembuatan pada tepung tulang. Metode tersebut diaplikasikan agar produk yang dihasilkan berkualitas.
Peralatan
Peralatan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari timbangan pakan untuk menimbang , timbangan ayam merk MC dengan kepekaan 0,1 kg, Wiley mill dengan diameter lubang saringan 4 mm untuk mengiling pakan belalang dan alat kebersihan
Metode
Rancangan Penelitian
Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Lengkap pola searah dengan lima perlakuan pakan. Setiap perlakuan terdiri dari tiga ulangan dan setiap ulangan menggunakan tiga ekor ayam kampung.

Pakan perlakuan penelitian
Pakan perlakuan dalam penelitian ada 5 macam dengan menggunakan tepung belalang dengan level yang berbeda yaitu :
R0       : pakan dengan 0,0 % tepung belalang dan 10,0% PMM
R1       : pakan dengan 2,5 % tepung belalang dan 7,5% PMM
R2       : pakan dengan 5,0 % tepung belalang dan 5,0% PMM
R3       : pakan dengan 7,5 % tepung belalang dan 2,5% PMM
R4       : pakan dengan 10,0 % tepung belalang dan 0,0% PMM

Tahap Persiapan Penelitian
Sebelum penelitian dimulai kandang dibersihkan terlebih dahulu dengan air, kemudian di sucihamakan dengan desinfektan. Untuk mencegah penyakit Newcastle Disease, ayam kampung divaksin melalui air minum pada umur dua bulan. Ekskreta dibersihkan seminggu sekali.
Penempatan ayam kampung
Unit perlakuan dalam kandang diacak sebelum ditempati ayam. Kemudian sebanyak 45 ekor ayam kampung berumur dua bulan dibagi secara acak ke dalam lima unit kandang litter. Dalam penelitian ini ada lima macam perlakuan pakan. Setiap perlakuan terdiri dari tiga ulangan dan setiap ulangan menggunakan tiga ekor ayam kampung.
Tahap pemeliharaan
Pemeliharaan dan perlakuan pakan dilakukan selama dua bulan. Selama pemeliharaan, ternak dikandangkan dalam kandang individu, hal ini dikondisikan agar perlakuan pakan dari masing-masing ternak tersebut dapat dibedakan. Dalam tahap persiapan dilakukan beberapa kegiatan, diantaranya yaitu persiapan pakan, perbaikan kandang dan tempat pakan, pembersihan tempat pakan dan minum.
Tahap pemotongan
Ternak dipotong di rumah potong ayam atau Abbatoir. Penimbangan bobot badan dilakukan setiap minggu. Kemudian ayam kampung dipotong pada umur empat bulan dan dilakukan penimbangan karkas, paha, dada dan lemak abdomen. Sebelum dipotong, ayam kampung ditimbang untuk mengetahui bobot potong yang dihasilkan.
Pengumpulan Data
Pengamatan dan pengumpulan data dilaksanakan selama dua bulan. Data yang diambil dan dianalisis variansi adalah pertambahan berat badan, konsumsi pakan, konversi pakan dan persentase karkas.

Variabel yang diamati
Pertambahan berat badan. Pertambahan berat badan adalah diperoleh dari selisih penimbangan berat badan ayam pada awal perlakuan. Pertambahan berat badan harian dihitung berdasarkan selisih antara berat badan awal (g/ekor/hari) dengan berat badan akhir (g/ekor/hari) dibagi dengan jumlah hari penelitian. Satuan untuk pertambahan berat badan adalah gram.
Konsumsi pakan. Konsumsi pakan diperoleh dari selisih penimbangan pakan yang diberikan dengan sisa setiap satu minggu sekali. Satuan untuk konsumsi pakan adalah gram.
Konversi pakan. Konversi pakan diperoleh dengan membandingkan antara konsumsi pakan dengan pertambahan berat badan.
Persentase karkas dan bagian-bagiannya
Peubah yang diamati dalam penelitian ini yaitu :
1. Persentase karkas
Nilai persentase karkas diperoleh dengan membagi bobot karkas dengan bobot sesaat sebelum ayam kampung dipotong dikali 100%.
2. Persentase dada
Nilai persentase dada diperoleh dengan cara membagi bobot dada dengan bobot karkas dikali 100%.
3. Persentase daging dada
Nilai persentase daging dada diperoleh dengan cara membagi bobot daging dada dengan dada dikali 100%.
4. Persentase tulang dada
Nilai persentase tulang dada diperoleh dengan cara membagi bobot tulang dada dengan dada dikali 100%.
5. Persentase paha
Nilai persentase paha diperoleh dengan cara membagi bobot kedua paha dengan bobot karkas dikali 100%.
6. Persentase daging paha
Nilai persentase daging paha diperoleh dengan cara membagi bobot daging paha dengan bobot paha utuh dikali 100%.
7. Persentase tulang paha
Nilai persentase tulang paha diperoleh dengan cara membagi bobot tulang paha dengan bobot paha utuh dikali 100%.
8. Persentase lemak abdomen
Nilai persentase lemak abdomen diperoleh dengan cara membagi bobot lemak abdomen dengan bobot potong dikali 100%.

Analisis data
Hasil penelitian ini dianalisis dengan analisis variansi. Setiap terjadi perbedaan antar perlakuan dianalisis dengan uji Duncan’s Multiple Range Test  (DMRT) (Steel dan Torrie, 1989).

Share this

0 Comment to "CONTOH SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG BELALANG (Locusta migratoria) DALAM RANSUM TERHADAP PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL AYAM KAMPUNG BAB IV"

Posting Komentar