ARTIKEL TENTANG PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI BAGIAN I


PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI

Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya

Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang bertujuan untuk menghasilkan perencanaan pembelajaran berupa silabus pembelajaran tematik dan RPP tematik berdasarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada tema Selalu Berhemat Energi dengan memadukan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Bahasa Indonesia dan Seni Budaya dan Prakarya. Penelitian  ini menggunakan model 4D menurut Thiagarajan dengan  tahapan Pendefinisian (Define),  Perancangan (Design), Pengembangan (Develop) dan Penyebaran (Disseminate). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tanjungpura 2, SDN ............ dan SDN Manggungsari yang berada di gugus Anggrek Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi, studi dokumtasi, tes dan nontes dengan instrumen berupa lembar angket model pembelajaran yang biasa digunakan guru kelas IV SD, lembar validasi ahli, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar angket respon siswa dan guru serta evaluasi hasil belajar. Hasil penelitian yang dilakukan sebanyak tiga kali uji coba menunjukkan bahwa perencaan pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Aspek kevalidan ditunjukkan oleh validasi silabus pembelajaran tematik sebesar 4,57 dan RPP tematik model pembelajaran inkuiri terbimbing sebesar 4,47 termasuk kategori sangat baik. Aspek kepraktisan dilihat dari keterlaksanaan pembelajaran di SDN Tanjungpura 2 sebesar 3,77 , SDN ............ sebesar 3,80 dan SDN Manggungsari sebesar 3,86 yang menunjukkan adanya peningkatan. Aspek keefektifan dilihat dari hasil belajar siswa dengan perhitungan normal gain SDN Tanjungpura 2 sebesar 40,74 %, SDN ............ sebesar 43,30 % dan SDN Manggungsari sebesar 46,67 % termasuk kategori cukup efektif. Secara keseluruhan siswa disetiap sekolah memberi respon setuju dan respon guru sebesar 90,60 % termasuk kategori sangat efektif untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.
Kata kunci: Penelitian dan Pengembangan, Perencanaan Pembelajaran, Tema Selalu Berhemat
                    Energi

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan siswa dengan lingkungan pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki siswa dan mengubah tingkah laku  secara menyeluruh melalui pengalaman yang diperoleh. Hal ini sejalan dengan pendapat Mohammad Surya ( Dadang dan Nana, 2006, hlm.6 ) ‘pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.’
Dalam pembelajaran, peran guru adalah sebagai fasilitator yang memberikan berbagai kemudahan  kepada siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan belajar. Sedangkan siswa dipandang sebagai subjek belajar yang memiliki potensi untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran  agar pembelajaran berlangsung secara efektif maka guru marus memiliki pedoman yaitu kurikulum. Kurikulum berfungsi untuk mengarahkan proses pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan minat siswa. Kurikulum yang di berlakukan pemerintah untuk jenjang sekolah dasar saat ini adalah kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 merupakan jembatan emas menuju perubahan pendidikan yang lebih baik. Tujuan kurikulum ini yaitu mempersiapkan siswa yang unggul diiringi budi pekerti yang luhur dan mampu menguasai IPTEK sesuai tuntutan zaman. Karakteristik kurikulum 2013 diantaranya pembelajaran dilaksanakan secara tematik dan mengembangkan pendekatan saintifik.
Menurut Sutirjo dan Sri Istuti Mamaik ( Mulyoto, 2013, hlm.118 ) ‘pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang mengintegrasikan materi dari beberapa mata pelajaran dalam suatu tema pembahasan.’ Pembelajaran tematik bertujuan memudahkan siswa memahami materi pelajaran, memberikan peluang kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir secara holistik dan meningkatkan melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada jenjang sekolah dasar , pembelajaran tematik dilaksanakan dengan alokasi bwaktu satu hari penuh yang terdiri dari beberapa tema yang aktual dan dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Setiap tema dikembangkan menjadi beberapa subtema yang diwujudkan dalam pertemuan pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri.
Selain itu karakteristik kurikulum 2013 adalah mengembangkan pendekatan saintifik yang meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Tujuan pendekatan saintifik untuk mengembangkan keterampilan sains siswa dengan menciptakan suasana belajar yang menyenagkan sehingga mendorong siswa berpikir secara kritis dalam memecahkan masalah.
Dengan demikian, proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 adalah pembejaran dilaksanakan secara tematik yang terdiri dari beberapa tema dengan mengembangkan pendekatan saintifik sehingga siswa memperoleh pengalaman belajar yang bermakna. Untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan terarah maka dibutuhkan suatu perencanaan pembelajaran yang matang.
Perencanan pembelajaran pada hakikatnya merupakan upaya yang dilakukan untuk merancang dan mengembangkan setiap unsur pembelajaran yang telah ditetapkan. Menurut Nana Sudjana dalam Dadang Sukirman & Nana Jumhana (2006, hlm. 32) menyatakan bahwa,
Perencanaan pembelajaran adalah memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran yaitu mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran, sehingga arah kegiatan (tujuan),isi kegiatan(materi), cara penyampaian kegiatan (metode,teknik, alat dan sumber) serta bagaimana mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan sistematis.

Perencanaan pembelajaran dalam PP No 19 tahun 2005 terdiri dari silabus dan RPP. Silabus merupakan suatu perencanaan yang masih bersifat umum yang dapat dibuat dan dapat dikembangkan oleh guru. Dalam panduan penyusunan KTSP dijelaskan silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Materi Pokok, Pencapaian Kompetensi, Penilaian, Alokasi Waktu dan Sumber Belajar. Sedangkan RPP merupakan perencanaan pembelajaran yang bersifat khusus sebagai operasional dalam melaksanakan pembelajaran dengan menyusun langkah-langkah pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam rangka menunjang proses pembelajaran yang optimal salah satunya dengan memilih model pembelajaran. Menurut Arends (Trianto,2012, hlm.51) ‘model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.’ Model pembelajaran bertujuan untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran dan dijadikan penyegaran dalam membangkitkan motivasi belajar siswa.
Fakta dilapangan ditemukan bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dasar belum optimal karena sebagian guru belum merancang proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang variatif. Selain itu belum optimalnya perancangan proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung terutama pada materi yang memerlukan praktik atau percobaan seperti pada konsep gaya gesek pada tema Selalu Berhemat Energi subtema Gaya dan Gerak yang merupakan subtema ketiga yang memadukan mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia dan SBdP, di kelas IV sekolah dasar.     
Oleh karena itu salah satu cara yang dapat dipilih adalah menggunakan dan mengembangkan model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran di sekolah dasar, slaah satunya adalah model inkuiri terbimbing. Menurut Wina Sanjaya (Roimi,2013, hlm.8) ‘inkuiri terbimbing adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan melalui bimbingan guru.’ Dasar penggunaan model inkuiri menurut Mulyana ( 2004, hlm.85 ) menyatakan bahwa “ model pembelajaran inkuiri dipandang sebagai model yang diasumsikan cukup akomodatif bagi penyelenggaraan sains di sekolah dasar sekarang ini.”
Ciri utama proses pembelajaran berdasarkan model inkuiri terbimbing adalah memandang siswa sebagai subjek belajar yang menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan sendiri konsep pembelajaran. sedangkan peran guru adalah sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan belajar, menentukan permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang di arahkan pada siswa, dengan tujuan membimbing siswa menuju penemuan. Konsep pertanyaan-pertanyaan tersebut disusun dalam bentuk tugas-tugas yang harus dilakukan atau dikemas siswa dalam sebuah Lembar Kerja Siswa (LKS).
Menurut Mulyana ( 2004, hlm 85 ) secara umum langkah-langkah model inkuiri terbimbing terdiri dari 5 fase yaitu :
Fase I                : Penyajian masalah berupa fenomena yang mengundang tanda
                           tanya siswa
Fase II                         : Rencana pengumpulan data, verifikasi yaaitu untuk memecahkan
               masalah
Fase III            : Pengumpulan data melalui eksperimen
Fase IV             : Pengorganisasian dan pengolahan data untuk formulasi
                           kesimpulan.
Fase V          : Analisis inkuiri yaitu mengetahui langkah-langkah mana yang    harus  diperbaiki, tidak berguna  atau ditemukan masalah baru.

Setiap model pembelajaran memilki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan model inkuiri terbimbing yang dikemukakan oleh putra ( 2012, hlm.104 ) diantaranya siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat penyelidikan karena terlibat langsung dalam proses penemuan. Sedangkan kelemahan model ini adalah tidak efisien khususnya untuk mengajar siswa yang berjumlah banyak karena akan kurang kondusif sehingga guru harus memiliki kemampuan mengelola kelas yang baik.

Share this

0 Comment to "ARTIKEL TENTANG PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI BAGIAN I"

Posting Komentar