HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Secara keseluruhan perolehan hasil tindakan tiap siklusnya yang menyangkut
1) Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, 2) Proses pelaksanaan
pembelajaran, dan 3) Kemampuan siswa. Berikut ini pemaparan perolehan hasil
tindakan mengenai pelaksanaan tindakan pembelajaran yang dilakukan
1.
Kemampuan
Merancang Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Mengenai
kemampuan guru dalam merancanga RPP pada siklus ke-1 secara keseluruhan sudah
benar, akan tetapi pada siklus ke-1 masih diperlukan beberapa perbaikan pada
setiap aspeknya. Perolehan data dari hasil observasi siklus ke-1 pada aspek kurikulum secara keseluruhan sudah baik dan sesuai
dengan materi tentang konsep luas trapesium dengan penetapan indikator dalam setiap pertemuannya. Akan tetapi maih terdapat kekurangan
pada aspek bahan pembelajaran penyusunan bahan pembelajaran
belum tersusun secara sistematis dan logis, selain itu juga pada strategi masih
masih diperlukan sedikit perbaikan pada penetapan alokasi waktiu pada
langkah-langkah pembelajaran. Selain hal tersebut berdasarkan temuan
permasalahan pada siklus ke-1 penyediaan pada media dan sumber masih dianggap
kurang sehingga diperlukan penamabahan. Guna mengatasi hal tersebut maka
dilakukan perbaikan tindakan pada siklus ke-2. Adapun perolehan hasil
siklus ke-2 ternyata memperoleh hasil yang postif hal ini dibuktikan dengan
temuan hasil observasi siklus ke-2 mengenai kekurangan pada aspek bahan
pembelajaran penyusunan bahan pembelajaran
pada siklus ke-2 sudah tersusun secara sistematis dan logis, serta upaya
perbaikan dalam penyesuaian alokasi waktu pada langkah-langkah pembelajaran
sudah sesuai dan tepat. Selain hal mengenai temuan permasalahan pada
siklus ke-1 pada penyediaan pada media dan sumber yang masih dianggap kurang,
pada siklus ke-2 sudah ada penambahan dan perbaikan.
2.
Proses
Pelaksanaan Pembelajaran
Mengenai
pelaksanaan proses pembelajaran yang menyangkut tentang: 1)
kemampuan
guru dalam proses pembelajaran dan 2) aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
tiap siklusnya mengalami perbaikan, adapun hasil observasi mengenai proses
pelaksanaan pembelajaran adalah sebagi berikut :
a.
Kemampuan
Guru dalam Proses Pembelajaran
Mengenai
kemampuan guru dalam proses pembelajaran tiap siklusnya mengalami perbaikan.
Kemampuan guru dalam proses pembelajaran pada siklus ke-1 ternyata masih
diperlukan beberapa berbaikan pada setiap aspeknya. Adapun perolehan hasil
observasi pada siklus ke-1 pada kegiatan
awal kemampuan guru dalam menata ruang, alat bantu, dan sumber belajar dengan cermat guru dianggap masih
diperlukan sedikit perbaikan, karena pada proses pelaksanaanya guru belum bisa
mengendalikan siswa dalam proses penataan dengan baik, hal tersebut menunjukan
guru belum mampu mengkondisikan siswa dengan baik dalam memulai KBM. Pada
langkah-langkah pembelajaran menyangkut fase-fase Aprespsi, motivasi, dan
orientasi masih diperlukan perbaikan pada upaya guru dalam membangkitkan
motivasi siswa, dalam menyampaikan tujuan pembelajaran guru belum begitu tepat,
hal ini dilihat dari siswa hanya sebatas bilang mengerti akan tetapi waktu
siswa diberi pertanyaan siswa tampak masih bingung. Akan tetapi pada siklus
ke-2 aspek pada fase-fase tersebut dapat diatasi hal ini dibuktikan
dengan proses pelaskasanaa pembelajaran pada siklsu ke-2 berjalan lebih
kondusif dan siswa tamapak sudah termotivasi.
Pada kegitan
inti pada siklus ke-1 pada fase tanya jawab secara keseluruhan tindakan guru
sudah baik, akan tetapi tindakan guru dalam menciptakan suasana kimunukatif
dengan siswa masih diperlukan perbaikan karena tampak masih searah dan
didominasi guru. Pada Fase kegiatan kerja kelompok mengerjakan LKS memlaului
kegiatan berkelompok siswa mendiskusikan untuk mencari informasi tentang
konsep luas trapesium dengan berpedoman pada LKS belum mamapu mengendalikan
siswa untuk berdiskusi karena masih ada beberapa siswa yang masih ngobrol dan
bermain-main dengan teman satu kelompoknya. Akan tetapi setealah dilakukan
tindakan pada siklus ke-2 permasalahan tersebut dapat diatasi termasuk pada
kegiatan diskusi kelompok pelaksanaanya tampak berjalan dengan tertib dan dalam
pengerjaan LKS siswa tampak sudah mengeti dan sesuai denga
langkah-langklahpengerjaan LKS.
Pada
kegiatan penutup pada siklus ke-1 masih diperlukan beberapa perbaikan diantaranya,
dalam memberi arahan kepada siswa dalam mempasilitasi siswa untuk melakukan
refleksi untuk memperoleh pengalalaman belajar yang telah dilakukan, siswa
masih tampak kebingungan. Selain itu juga pada kegiatan mengakhiri pembelajaran
proses menata kemabali ruang kelas belum mampu menciptakan sistuasi yang
kondusif. Akan tetapi pada siklus ke-2 menyangkut kekeurangan-kekurangan pada
siklus ke-2 bisa teratasi pada setap aspek yang kurangnnya
b.
Aktivitas
siswa
Berdasarkan
perolehan data hasil observasi siklus ke-1 pada kegiatan awal
tampak siswa
belum begitu antusiasme dan belum termotivasi selain itu juga siswa tampak
masih kebingungan mengenai pembelajaran yang diawali dengan proses tanya jawab
karena masih dianggap hal baru. Akan tetapi pada siklus ke-2 setelah dilakukan
perbaikan tampak ada peningkatan hal ini dilihat dari sikap siswa yang begitu
antusias dan tampak termotivasi dalam memmulai pelajaran selain itu juga siswa
sudah tidak merasa kebingungan mengenai pembelajaran yang diawali dengan
proses tanya jawab karena sudah dinggap bukan hal yang baru lagi.
Perolehan
data observasi pada kegiatan inti siklus ke-1 tampak masih banya yang perlu diperbaiki. Dilihat dari sikap siswa tampak belum memperhatikan penjelasan guru dan masih
banyak siswa yang yang belum mengikuti langkah-langkah pembelajaran dalam LKS
dan masih banyak siswa yang masih kebingungan, bahkan masih pada masih ada
sebagian siswa yang mengobrol, hal ini berdampak siswa merasa belum mampu
bahkan belum bisa mengenal dan menemukan sendiri konsep tentang materi konsep
luas trapesium. dengan penggunaan metode latihan dengan LKS. Setelah
pelaksanaan diskusi kelompok dilakukan maka dilanjutkan mengkomunikasikan hasil
diskusi, pada kegiatan siswa dalam melaporkan hasil diskusinya siswa masih
saling tunjuk belum begitu anatusias menjadi perwakilan untuk melaporkan
hasil diskusinya, dalam mengerjakan soal evaluasi siswa tampak masih
kebingungan dan kesulitan dalam mencari informasi tentang konsep luas trapesium
dengan berpedoman pada LKS. dalam mengumpulkan hasil kerjaanya masih belum
tertib dan perlu ada perbaikan maka dilakukan tindakan pada siklus ke-2.
Perolehan data hasil tindakan siklus ke-2 ternyata segala kekeurangan dan
kelemahan
yang ditemukan pada siklis ke-1 dapat teratasi dan mengalami perbaikan.
Mengenai peroleha data pada siklus ke-1 pada kegiatan penutup mengenai
tampak siswa belum mampu menyimpulkan kesluruhan materi yang diajarkan dalam
proses pembelajaran selain itu juga tampak pada proses menata kembali kerapihan/suasana
kelas agar kondusif bagi pembelajaran berikutnya siswa belum melakukannya
dengan baik dan masih banyak yang bermain-main. Akan tetapi pada siklus ke-2
hal tersebut bisa diatasi. Dilihat pada proses menata kembali
kerapihan/suasana kelas agar kondusif bagi pembelajaran berikutnya tampak siswa
melakukannya dengan baik dan mengikuti arahan guru.
3.
Kemampuan
Siswa
Mengenai
kemampuan siswa pada pembelajaran matematika tentang materi konsep luas
trapesium sebelum tindakan dan sebelum menggunakaan media LKS memeproleh hasil
dibawah KKM yairu hanya sebesar 58 atau 58% kemudian dilakukan tindakan siklus
ke-1 yaitu pembelajaran matematika tentang materi konsep luas trapesium melalui
media LKS tampak ada perbaikan menjadi 69 atau 69% dan hanya 12 orang
siswa atau hanya 40% yang telah mencapai nilai KKM dan sisanya 18 orang atau
60%, akan tetapi perolehan nilai tesebut belum mencapai KKM yaitu sebesar 75.
Dengan demikian diperlukan tindakan perbaikan pada siklus ke-2dengan
perolehan 81 atau 81% dan sebanyak 26 orang siswa atau 87% yang telah
mencapai nilai KKM dan sisanya 4 orang atau 13% belum mencapai KKM. Maka dengan
perolehan tersebut menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada siklus ke-2 pada
pembelajan matematika tentang konsep luas trapesium sudah mencapai KKM yang
ditetapkan sebesar 75. Adapun penikatan mengenai kemampuan siswa dalam prose
pembelajaran dapat dilihat pada grafik hasil belajar berikut ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran mengenai upaya meningkatkan pemahaman siswa tentang
konsep luas trapesium melalui media LKS, pada setiap siklusnya telah mengalami
peningkatan. Dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
dirancang sesuai dengan KTSP yang ditetapkan yaitu, menetapkan SK, KD,
Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi/Bahan Ajar, Sumber, Media dan Alat
Belajar, serta penilaian. Percangannya sudah tepat dan sesuai denga kurikulum
Mengenai
proses pelaksanaan pembelajaran dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa
tentang konsep luas trapesium melalui media LKS yang dilakukan di Kelas V
Sekolah Dasar Negeri ....... Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya
pelasksanaanya sudah tepat dan sesuai dengan rancangan pelaskanaan
pembelajaran.
Pemahaman
siswa tentang konsep luas trapesium setelah menggunakan media LKS di Kelas V
Sekolah Dasar Negeri Cieunteung, mengalami perbaikan, hal ini dibuktikan dari
perolehan nilai sebelum dilakukan tindakan hanya sesebesar 58 atau 58% kemudian
dilakukan tindakan mengalami perbaikan pada tiap siklusnya Perolehan
hasil belajar siswa pada siklus ke-1 sebesar (69%). siklus ke-2, sebesar 87
(87%) perolehan tersebut dapat dikatakan telah berhasil, dan sudah mencapai KKM
yang telah ditetapkan sebesar 75. Hal ini dapat diartikan bahwa pembelajaran
matematika dengan penggunaan media LKS dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam
konsep luas trapesium dengan menggunakan media LKS
Saran
Berdasarkan pengalaman ini peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai
berikut : 1) Bagi Guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan
pemikiran untuk mempertimbangkan penggunaan berbagai pendekatan pembelajaran
khususnya dalam konsep luas trapesium untuk merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran selain itu juga, upaya meningkatkan kemampuan dalam memehamai
suatu konsep dalam matematika, hendaknya guru dapat menggunakan media
pembelajaran yang paling tepat, untuk meningkatkan motivasi siswa dalam
belajar, agar pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa.
2) Bagi Siswa, dalam pembelajaran matematika terutama pada pemahaman siswa pada
konsep luas trapesium dengan penggunaan media LKS pada pembelajaran matematika
diharapkan dapat memberi motivasi dan meningkatkan aktivitas siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran. Selain itu juga dalam pelakansaan pembelajaran
siswa senantiasa dibiasakan menggunakan media pembelajar dalam mengikuti proses
pembelajaran sehari-hari di kelas untuk memudahkan penyerapan materi
pembelajaran. 3) Bagi Kepala Sekolah, hasil-hasil penelitian tentang
pembelajaran matematika tentang media LKS untuk meningkatkan pemahaman siswa
dalam mengenai konsep luas trapesium, diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk memberikan keleluasaan pada guru dalam rangka merancang
rencana pembelajaran dengan menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran.
0 Comment to "CONTOH HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANSKRIPSI MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP LUAS TRAPESIUM MELALUI MEDIA LKS "
Posting Komentar