CONTOH KERANGKA BERFIKIR SKRIPSI MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP LUAS TRAPESIUM MELALUI MEDIA LKS

Kerangka Berfikir

C.    Anggapan Dasar
Angapan dasar yang akan dijadikan titik tolak dalam kegiatan penelitian ini yaitu : 1) pembelajaran luas daerah trapesium merupakan salah satu materi yang terdapat dalam kurikulum matematika sekolah dasar, yang tentunya pembelajaran tentang luas daerah trapesium harus dipahamai siswa, 2) kemampuan siswa dalam memahami luas trapesium dapat ditingkatkan dengan mengunakan media LKS yang relevan dengan tingkat perkembangan siswa, tidak membosankan sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna bagi siswa, 3) membuat dan merancang RPP perencangan  RPP menggambarkan prosedur, struktur organisasi pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar yang ditetapkan dalam standar isi & dijabarkan dalam silabus menyusun indikator dalam RPP guru mesti melibatkan 3 aspek (kognitif, afektif, psikomotorik) dan tidak mesti semua supaya malah tidak mengada-ada standar khusus RPP: guru mesti tulis model  dan pendekatan strategi pembelajarannya dalam RPP berisi kegiatan  yang terstruktur, tanpa itu dijamin kelas berantakan, langsung mengajar tanpa RPP boleh saja, asal guru sudah mengerti & mendokumentasikan skenario pembelajaran Standar khusus RPP mencakup; ada langkah-langkah awal, inti, akhir serta disertakan jenis penilaiannya RPP yang baik itu jelas, siapapun yang mengajarkan akan bisa membaca dan melakukan karena didalamnya dipaparkan tahap demi tahap (proses). 4) media LKS merupakan salah satu media  yang dapat dikembangkan di sekolah dasar untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap luas daerah trapesium.

D.    Hipotesis Tindakan
Bertitik tolak dari rumusan masalah dan anggapan dasar, maka hipotesis penelitian yang dapat diajukan adalah apabila guru dapat merancang, melaksanakan dan mengevaluasi penggunaan media LKS dalam pembelajaran luas daerah trapesium, maka pemahaman siswa kelas V SD Negeri ....... terhadap luas daerah trapesium akan meningkat.


METODE PENELITIAN
Model Penelitian PTK
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas  (Classroom Action Research)  atau PTK. Dalam pelaksanaan penelitian, yang melibatkan beberapa pihak dengan jalinan kemitraan antara guru baik sebagai peneliti maupun sebagai observer, kepala sekolah, dosen, dan semua pihak yang berkepentingan melakukan penelitian secara serentak dengan tujuan meningkatkan praktek pembelajaran, menyumbang pada perkembangan teori, dan meningkatkan karier guru.
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan melalui tahapan-tahapan tindakan pembelajaran reflektif dengan tujuam utama seperti yang dikemukakan oleh Wiriatmadja, R ( 2007 : 55) adalah :  1) memperbaiki praktek pembelajaran, 2) Meningkatkan hasil belajar siswa. Sementara pada peneliitian tindakan pembelajaran ini secara khusus bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi konsep luas trapesium melalui media LKS kelas V Sekolah Dasar Negeri ....... Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya
Kasihini Kasbolah, (1998: 113 – 114). Mengemukakan :
   Metode Penelitian Tindakan Kelas yang di pilih dalam penelitian ini adalah Kemmis dan MC. Tanggart. Metode penelitian ini dipilih dengan pertimbangan bahwa kesederhanaan model ini lebih mudah dmatematika hami. Disamping itu metode ini sesuai dengan rencana Tindakan Penelitian, bahwa fokus tindakan relatif kompleks, satu kali pembelajaran  dengan satu siklus dari perencanaan, observasi, dan refleksi”
Model Kemmis dan Mc Taggart pada hakikatnya berupa perangkat atau uraian-uraian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen

Tindakan dihentikan, apabila sudah mencapai target yang ditentukan. Dalam penelitian ini target yang ditentukan berupa nilai KKM sebesar 75, dengan pencapaian banyak siswa sebesar 80%.


A.    Subjek Penelitian
Penelitian penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri ....... Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, dengan latar pembelajaran matematika pada materi tentang konsep luas daerah trapesium  yang seharusnya diajarkan pada semester ganjil. Penulis melakukan  PTK pada semester genap dikarenakan pada materi konsep luas trapesium siswa belum begitu paham dan mengerti. Jumlah siswa Kelas di Kelas V Sekolah Dasar Negeri ....... Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalayaada 30 orang yang terdiri dari laki-laki 18 orang, dan perempuan 12 orang. Dalam PTK ini peneliti akan dibantu oleh satu orang guru sebagai guru mitra/observer (Irma handayani S.Pd), terutama dalam melakukan observasi dan tahap refleksi. Pemilihan guru mitra tersebut sebagai observer pada proses penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa yang bersangkutan sudah berpengalaman dalam mengajar. Fokus tindakan penelitian ini adalah meningkatkan kinerja guru serta aktivitas dan penguasaan konsep siswa. Secara umum fokus tersebut adalah kemampuan guru dalam merancang dan mengelola pembelajaran matematika  dengan menggunakan media LKS untuk meningkatkan penguasaan
B.     Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan mencakup :
1.      Orientasi dan Identifikasi Masalah (Studi Pendahuluan)
2.      Perencanaan Tindakan Penelitian
3.      Pelaksanaan Tindakan Penelitian 
C.    Teknik Pengumpulan Data
Teknik dan Intrumen pengumpulan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Instrumen Pengumpulan Data

No
Jenis Data
Cara Pengumpulannya
1
Pemahaman awal siswa tentang trapesium
Melalui tes awal siswa
2
Kemampuan guru merancang RPP
Melalui lembar penemuan
3
Kemampuan guru mengunakan MEDIA  LKS untuk meningkatkan pemahaman
Melalui lembar observasi
4
Pemahaman siswa tentang trapesium setelah proses pembelajaran
Tes Akhir


D.    Teknik Analisis Data Hasil Penelitian
Teknik analisis data hasil penelitian menggunakan teknik analisis deskriftif kualitatif (dalam beberapa hal memungkinkan juga digunakan analisis kuantitatif). Analisis data dilakukan pada setiap siklus tindakan dan dengan tahapan sebagai berikut :1) Analisis data, 2) Pengelompokan data. 3) Interprestasi dan refleksi data 4) Rekomendasi dan tindak lanjut

E.     Kriteria keberhasian
Peningkatan kemampuan siswa melalui media LKS  pada materi pemahaman siswa mengenai konsep luas daerah trapesium  memenuhi KKM yaitu 75.  Untuk mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan belajar siswa terhadap proses belajar yang telah dilakuka dan sekaligus untuk mengetahui keberhasilan mengajar guru. Kita dapat menggunakan acuan tingkat keberhasilan sejalan dengan Kurikulum yang berlaku saat ini.
Menurut Usman (1993),  adapun Acuan tingkat keberhasilan adalah sebagai berikut:
1)        istimewa atau maksimal: apabila seluruh bahan pelajaran yang diajrkan itu dapat dikuasai oleh siswa;
2)        baik sekali atau optimal: apabila sebagian besar (85% - 94%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai siswa;
3)        baik atau minimal: apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya (75% - 84%) dikuasai siswa;
4)        kurang: apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 75% dikuasai siswa.

Standar keberhasilan tindakan perbaikan yang dilakukan peneliti untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita melalui pendekatan pemecahan masalah adalah sebagai berikut:
1.    Bagi Guru
Guru mampu menunjukan kinerja baik jika sekurang-kurangnya memenuhi 75% dari jumlah indikator yang telah ditetapkan untuk setiap aspek kinerja guru dalam PTK (membuat RPP dan proses pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah).
2.    Bagi siswa
a.    Aktivitas siswa saat pembelajaran sekurang-kurangnya 75% dari indikator
yang ada pada lembar observasi aktivitas siswa.
b.    Hasil belajar siswa mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah  75% dari keseluruhan jumlah siswa.

Share this

0 Comment to "CONTOH KERANGKA BERFIKIR SKRIPSI MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP LUAS TRAPESIUM MELALUI MEDIA LKS "

Posting Komentar