BAB
III
METODE
PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi
Sekolah Dasar Negeri ................ terletak di Jl. Cieunteun No 123
Kelurahan Argasari Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya 46122. Sekolah yang
mulai beroperasi pada tahun 1957 ini memiliki luas tanah sebesar 2.280 m2
dan luas bangunan sebesar 440,83 m2, dengan ruang belajar sebanyak 5
ruangan kelas.
B. Subjek Populasi / Sampel Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, teknik
sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling yaitu
teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Sampel ini memfokuskan pada
informan-informan terpilih yang kaya dengan kasus untuk studi yang bersifat
mendalam. Maka kekuatan dari sampel purposif ini adalah dari sedikit kasus yang
diteliti secara mendalam memberikanbanyak pemahaman tentang topik.
Penulis menjadikan siswa kelas IV
untuk dijadikan subjek. Subjek penelitiannya adalah 22 siswa yang teridentifikasi
menyontek saat ulangan dan 1 orang guru kelas sebagai responden.
C. Desain
Penelitian
Desain penelitian merupakan kaitan
logis antara data empiris dengan pertanyaan penelitian dan terutama konklusi-konklusinya.
(Yin, 2008, hlm. 27)
Sederhananya, desain penelitian
adalah rencana tindakan untuk berangkat dari “sini” menuju ke “sana”, dimana “disini”
bisa diartikan sebagai rangkaian pertanyaan awal yang harus dijawab, dan
“disana” merupakan serangkaian konklusi (jawaban) tentang pertanyaan-pertanyaan
tersebut.
Syaodih (2012, hlm. 99)
mengungkapkan penelitian kualitatif menggunakan desain penelitian studi kasus
dimana penelitian ini difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin
dipahami secara mendalam.
Dalam studi kasus terdapat empat
tipe desain. Penelitian ini menggunakan desain tipe 2, yaitu desain kasus tunggal
terjalin. Dimana perhatian diberikan kepada satu atau beberapa sub unit
analisis.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
yang menggunakan metode studi kasus. Metode studi kasus adalah sebuah metode
penelitian yang digunakan untuk menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan
nyata. Sebagaimana dijelaskan Yin (2008, hlm. 18) bahwa “Studi kasus adalah
suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan
nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas
dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan”.
Lebih lanjut Arikunto mengemukakan
bahwa
Metode
studi kasus sebagai salah satu jenis pendekatan deskriptif, adalah penelitian
yang dilakukan secara intensif, terperinci, dan mendalam terhadap suatu
organisme (individu), lembaga atau gejala tertentu dengan daerah atau subjek
yang sempit.
Penelitian ini ditujukan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena
yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.
Pelaksanaan metode-metode
deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data,
tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang arti data itu. Karena itulah
maka dapat terjadi sebuah penyelidikan deskriptif, membandingkan persamaan dan
perbedaan fenomena tertentu lalu mengambil bentuk studi komperatif ; atau
mengukur sesuatu dimensi seperti dalam berbagai bentuk studi kuantitatif,
angket, test, interview, dan lain-lain.
Untuk memecahkan suatu masalah atau
menentukan suatu tindakan diperlukan sejumlah informasi. Informasi tersebut
dikumpulkan melalui penelitian deskriptif.
Ada beberapa jenis informasi yang
bisa diperoleh melalui penelitian deskriptif bagi pemecahan masalah, antara
lain:
1) Informasi
tentang keadaan saat ini.
2) Informasi
yang kita inginkan.
Bagaimana mencapainya. Informasi
yang dikumpulkan adalah pengalaman orang lain yang mengalami atau menghadapi
tuntutan dan kebutuhan yang sama. Mungkin juga dilengkapi dengan pendapat para
pakar yang punya pengalaman dalam mencapai hal yang sama.
E. Definisi Operasional
Gaya belajar adalah bentuk
kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, mengatur, dan mengolah informasi.
Gaya belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara belajar yang
dilakukan siswa untuk memahami pelajaran dalam kesiapannya menghadapi ulangan,
diukur dengan menggunakan instrumen angket dan wawancara, kemudian dicari
kesesuaiannya dengan kebiasaan belajar siswa sehari-hari.
Menyontek adalah upaya yang
dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan dengan cara-cara yang tidak
jujur. Yang dimaksud menyontek dalam penelitian ini adalah cara yang dilakukan
siswa dalam melaksanakan ulangan berupa melihat catatan kecil, melihat jawaban
teman, diukur dengan teknik observasi dan angket, kemudian selanjutnya
diidentifikasi gaya belajarnya.
F. Instrumen
Penelitian
Yang menjadi instrumen utama dalam
penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Nasution (dalam Sugiyono, 2010,
hlm. 306) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain
daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah
bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus,
prosedur, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya
tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih
perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak
pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu
sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.
Pada awalnya dimana permasalahan
belum jelas dan pasti, maka yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri.
Namun setelah masalah yang akan dipelajari jelas, maka dapat dikembangkan suatu
instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan
membandingkan dengan data yang telah ditemukan.
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah lembar observasi, angket, dan pedoman wawancara.
G. Proses
Pengembangan Instrumen
Uji keabsahan data dalam penelitian
kualitatif meliputi uji kredibilitas, uji transferability, uji depenability,
dan uji konfirmability. Salah satu cara uji kredibilitas adalah triangulasi.
Dalam Sugiyono (201, hlm. 273), triangulasi dalam uji kredibilitas ini
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara,
dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi
teknik pengumpulan data, dan waktu.
1. Triangulasi
sumber
Triangulasi sumber untuk menguji
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh
melalui beberapa sumber.
2. Triangulasi
teknik
Triangulasi teknik untuk menguji
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama
dengan teknik yang berbeda.
Untuk menemukan siswa yang
menyontek penulis menggunakan 2 teknik, yaitu observasi dan angket. Sedangkan
untuk mengetahui gaya belajar siswa dengan teknik angket dan wawancara.
3. Triangulasi
waktu
Waktu juga sering mempengaruhi
kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi berbeda.
Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara
berulang-ulang sehingga ditemukan kepastian datanya.
H. Teknik
Pengumpulan Data
Yin (2008, hlm. 101) mengungkapkan
terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data studi
kasus, salah satu diantaranya yaitu penggunaan berbagai sumber bukti. Bahwa
dalam pengumpulan data studi kasus hendaknya mendapatkan bukti dari dua atau
lebih sumber, namun menyatu dengan serangkaian fakta atau temuan yang sama,
sehingga tidak terbatas dan memang tidak harus terbatas pada sebuah sumber
bukti tunggal.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi
dan wawancara.
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati
proses saat tes atau ujian berlangsung. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan
dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk
memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil
observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana
tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh
gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Untuk meningkatkan reliabilitas
bukti observasi, jika memungkinkan penyelidikan suatu studi kasus hendaknya
menggunakan multipengamat.
2. Wawancara
Esterberg (Sugiyono, 2009, hlm.
231) mendefinisikan interview (wawancara) sebagai berikut: ‘a meeting of two
persons to exchange information and idea through question and responses,
resulting ini communication and joint construction of meaning about a
particular topic’. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu.
Pengumpulan data dengan melakukan
wawancara dilakukan dalam rangka mendapatkan data primer yang berasal dari
narasumber. Teknik wawancara ini bertujuan untuk melengkapi data dari
pengamatan langsung sebagai pengalaman subjektif.
Dalam penelitian kualitatif, sering
menggabungkan teknik observasi partisipatif dengan wawancara mendalam. Jadi
yang dilakukan selama melakukan observasi, peneliti juga melakukan interview
kepada orang-orang yang di dalamnya.
I. Analisis
Data
Peneliti melakukan analisis data
mengacu kepada tiga alur proses analisis data, yakni:
1. Reduksi
data
Reduksi data diartikan sebagai
proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan
transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di
lapangan. Setelah data terkumpul dilakukan tahap reduksi yaitu memilih data pokok
dan memisahkan dengan data-data yang kurang penting untuk penelitian.
2. Penyajian
data
“Penyajian data bisa dilakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya” (Sugiono, 2007, hlm. 249). Dalam penelitian ini peneliti akan
menggunakan uraian singkat dalam menyajikan data yang telah diperoleh, sehingga
didapat gambaran yang mudah dipahami dari data yang telah terkumpul.
3. Penarikan
kesimpulan
Menarik kesimpulan merupakan
langkah terakhir dalam analisis data. Hal ini dilakukan setelah data yang
didapat direduksi dan disajikan sehingga mudah dipahami.
0 Comment to "CONTOH SKRIPSI METODE PENELITIAN GAYA BELAJAR SISWA YANG MENYONTEK SAAT ULANGAN"
Posting Komentar