4.
Pendidikan
Karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran IPA
Yang dimaksud dengan pendidikan karakter
secara terintegrasi di dalam proses pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai,
fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan
penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku siswa sehari-hari melalui
proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada
semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk
menjadikan siswa menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang
dan dilakukan untuk menjadikan siswa mengenal, menyadari/peduli, dan
menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikannya perilaku.
Integrasi pendidikan karakter di dalam
proses pembelajaran dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran. Menurut Samani (2011:114)
secara umum, kegiatan belajar yang potensial dapat mengembangkan karakter siswa
memenuhi prinsip-prinsip atau kriteria berikut.
a.
Tujuan
Dalam hal
tujuan, kegiatan belajar yang menanamkan nilai adalah apabila tujuan kegiatan
tersebut tidak hanya berorientasi pada pengetahuan, tetapi juga sikap. Oleh
karenanya, guru perlu menambah orientasi tujuan setiap atau sejumlah kegiatan
belajar dengan pencapaian sikap atau nilai tertentu, misalnya kejujuran, rasa
percaya diri, kerja keras, saling menghargai, dan sebagainya.
b.
Input
Input dapat didefinisikan sebagai
bahan/rujukan sebagai titik tolak dilaksanakannya aktivitas belajar oleh siswa.
Input tersebut dapat berupa teks lisan maupun tertulis, grafik, diagram,
gambar, perangkat, charta, benda sesungguhnya, film, dan sebagainya. Input yang
dapat memperkenalkan nilai-nilai adalah yang tidak hanya menyajikan
materi/pengetahuan, tetapi yang juga menguraikan nilai-nilai yang terkait
dengan materi/pengetahuan tersebut.
c.
Aktivitas
Aktivitas
belajar adalah apa yang dilakukan oleh siswa (bersama dan/atau tanpa guru) untuk
mencapai tujuan belajar. Aktivitas belajar yang dapat membantu siswa
menginternalisasi nilai-nilai adalah aktivitas-aktivitas belajar aktif yang
antara lain mendorong terjadinya autonomous
learning dan bersifat learner-centered.
Pembelajaran yang memfasilitasi autonomous
learning dan berpusat pada siswa secara otomatis akan membantu siswa
memperoleh banyak nilai. Contoh-contoh aktivitas belajar yang memiliki
sifat-sifat demikian antara lain diskusi, eksperimen, pengamatan/observasi,
debat, presentasi oleh siswa, dan mengerjakan proyek.
d.
Pengaturan (Setting)
Pengaturan (setting) pembelajaran
berkaitan dengan kapan dan di mana kegiatan dilaksanakan, berapa lama, apakah
secara individu, berpasangan, atau dalam kelompok. Masing-masing setting
berimplikasi terhadap nilai-nilai yang terdidik. Setting waktu penyelesaian
tugas yang pendek (sedikit), misalnya akan menjadikan siswa terbiasa kerja
dengan cepat sehingga menghargai waktu dengan baik. Sementara itu kerja
kelompok dapat menjadikan siswa memperoleh kemampuan bekerjasama, saling
menghargai, dan lain-lain.
e.
Peran guru
Peran guru dalam kegiatan belajar pada
buku ajar biasanya tidak dinyatakan secara eksplisit. Pernyataan eksplisit
peran guru pada umumnya ditulis pada buku petunjuk guru. Karena cenderung
dinyatakan secara implisit, guru perlu melakukan inferensi terhadap peran guru
pada kebanyakan kegiatan pembelajaran apabila buku guru tidak tersedia. Peran
guru yang memfasilitasi diinternalisasinya nilai-nilai oleh siswa antara lain
guru sebagai fasilitator, motivator, partisipan, dan pemberi umpan balik.
f.
Peran siswa
Seperti halnya dengan peran guru dalam
kegiatan belajar pada buku ajar, peran siswa biasanya tidak dinyatakan secara
eksplisit juga. Pernyataan eksplisit peran siswa pada umumnya ditulis pada buku
petunjuk guru. Karena cenderung dinyatakan secara implisit, guru perlu
melakukan inferensi terhadap peran siswa pada kebanyakan kegiatan pembelajaran.
Agar siswa terfasilitasi dalam mengenal, menjadi peduli, dan menginternalisasi
karakter, siswa harus diberi peran aktif dalam pembelajaran. Peran-peran
tersebut antara lain sebagai partisipan diskusi, pelaku eksperimen, penyaji
hasil-hasil diskusi dan eksperimen, pelaksana proyek, dsb.
g.
Pelaksanaan
pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dari tahapan
kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup, dipilih dan dilaksanakan agar siswa
mempraktikkan nilai-nilai karakter yang ditargetkan. Perilaku guru sepanjang
proses pembelajaran harus merupakan perangkat pelaksanaan nilai-nilai bagi
siswa.
h.
Tindak Lanjut
Pembelajaran
Tugas-tugas penguatan (terutama
pengayaan) diberikan untuk memfasilitasi siswa belajar lebih lanjut tentang
kompetensi yang sudah dipelajari dan internalisasi nilai lebih lanjut.
Tugas-tugas tersebut antara lain dapat berupa PR yang dikerjakan secara
individu dan/atau kelompok baik yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang
singkat ataupun panjang (lama) yang berupa proyek. Tugas-tugas tersebut selain
dapat meningkatkan penguasaan yang ditargetkan, juga menanamkan nilai-nilai.
Untuk membantu fokus penanaman
nilai-nilai utama tersebut, nilai-nilai tersebut perlu dipilah-pilah atau
dikelompokkan untuk kemudian diintegrasikan pada mata pelajaran-mata pelajaran
yang paling cocok.
Tabel 2.2
Distribusi Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Mata Pelajaran
No
|
Mata Pelajaran
|
Nilai Utama
|
(a)
|
(b)
|
(c)
|
1
|
Pendidikan
Agama
|
Religius, jujur, santun,
disiplin, bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai
keberagaman, patuh pada aturan social, bergaya hidup sehat, sadar akan hak
dan kewajiban, kerja keras, peduli
|
2
|
PKn
|
Nasionalis, patuh pada aturan
sosial, demokratis, jujur, menghargai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban
diri dan orang lain
|
3
|
Bahasa
Indonesia
|
Berfikir logis, kritis, kreatif
dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis.
|
4
|
IPS
|
Nasionalis, menghargai
keberagaman, Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan
lingkungan, berjiwa wirausaha, jujur, kerja keras
|
5
|
IPA
|
Religius,
ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya
hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri,
bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta ilmu
|
Tabel 2.2
Distribusi Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Mata
Pelajaran
(lanjutan)
(a)
|
(b)
|
(c)
|
6
|
Bahasa Inggris
|
Menghargai keberagaman, santun, percaya diri,
mandiri, bekerjasama, patuh pada aturan social
|
7
|
Seni Budaya
|
Menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai
karya orang lain, ingin tahu, jujur, disiplin, demokratis
|
8
|
Penjasorkes
|
Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur,
percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
|
9
|
TIK/Keterampilan
|
Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif,
mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain
|
10
|
Muatan Lokal
|
Menghargai
keberagaman, menghargai karya orang lain, nasionalis, peduli
|
Bersambung ke ------->>> 5. Nilai-nilai Karakterdalam Pembelajaran IPA dan Sikap Ilmiah
0 Comment to "Pendidikan Karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran IPA"
Posting Komentar