Tampilkan postingan dengan label SKRIPSI IPA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SKRIPSI IPA. Tampilkan semua postingan

Deskripsi Hasil Tahap Perancangan ( Design )


2.        Deskripsi Hasil Tahap Perancangan ( Design )
Tujuan dari tahap perancangan adalah merancang perangkat pembelajaran, sehingga diperoleh prototype yang selanjutnya disebut perangkat pembelajaran draft 1. Tahap perancangan terdiri dari empat langkah pokok yaitu penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format, dan perancangan awal (desain awal).
a.         Penyusunan tes
Menurut Arikunto (2002:33) tes merupakan suatu alat pengumpul informasi. Fungsinya untuk mengukur siswa dan mengukur keberhasilan pembelajaran. Dalam penelitian ini, dasar penyusunan tes adalah analisis konsep dan analisis tugas yang dirumuskan dalam spesifikasi tujuan pembelajaran. Peneliti menyusun tes awal dan tes akhir (merupakan instrumen) yang akan diberikan kepada siswa. Tujuannya adalah untuk mengukur pemahaman siswa dan mengukur keberhasilan pembelajaran.
Dalam menyusun tes ini, peneliti mengikuti langkah-langkah penyusunan tes yang dikemukakan oleh Arikunto (2002:153-154). Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1)        Menentukan tujuan mengadakan tes
2)        Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan.
3)        Merumuskan tujuan instruksional khusus dari tiap bagian bahan
4)        Mederetkan semua TIK dalam tabel persiapan yang memuat pula aspek tingkah laku yang terkandung dalam TIK itu. Tabel ini digunakan untuk mengadakan identifikasi tingkah laku yang dikehendaki agar tidak terlewati.
5)        Menyusun tabel spesifikasi yang memuat materi pokok, aspek berpikir yang diukur beserta imbangan antara kedua hal tersebut.
6)        Menuliskan butir-butir soal, didasarkan atas TIK-TIK yang sudah dituliskan pada table TIK dan aspek tingkah laku yang dicakup.
Setelah penyusunan tes, untuk menemukan jenis tes yang baik dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada tes yang telah disusun. Menurut Arikunto (2002:57) sebuah tes yang baik harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas tes ini dilakukan di SD yang memiliki kriteria siswa yang hampir sama dengan siswa kelas IV di SDN 1 Kawali. Adapun hasil uji validitas dan reliabilitas tes telah dibahas dalam bab III.
b.        Pemilihan media
Gagne (Arsyad, 2012:35) mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Maka berdasarkan pengertian tersebut, media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar, yaitu siswa yang dapat merangsang siswa untuk memahami materi pembelajaran.
Berdasarkan analisis tugas, analisis konsep, dan sarana yang tersedia di sekolah, maka media yang dipilih oleh peneliti adalah gambar peristiwa perubahan kenampakan bumi, KIT bumi, bulan dan matahari, dan gambar peristiwa perubahan kenampakan bulan. Media gambar dirancang oleh peneliti dengan memanfaatkan internet sebagai sumber gambar.
c.         Pemilihan format
Pemilihan format dalam pengembangan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter pada materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit ini meliputi pemilihan format untuk merancang isi, pemilihan strategi dan metode pembelajaran, serta sumber belajar.
Dalam merancang Silabus, peneliti menggunakan format yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007. Menurut PERMENDIKNAS No. 41 Tahun 2007, silabus memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, ma­teri pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pen­capaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sum­ber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lu­lusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Ting­kat Satuan Pendidikan (KTSP).
Begitu pula dalam merancang RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), peneliti menggunakan format dalam PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007. Adapun komponen RPP yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1)        Identitas mata pelajaran yang meliputi:
a)         Satuan pendidikan,
b)        Kelas,
c)         Semester,
d)        Program studi,
e)         Mata pelajaran,
f)         Jumlah pertemuan,
2)        Standar kompetensi
3)        Kompetensi dasar
4)        Indikator pencapaian kompetensi
5)        Tujuan pembelajaran
6)        Materi ajar
7)        Alokasi waktu
8)        Metode pembelajaran
9)        Kegiatan pembelajaran
10)    Penilaian hasil belajar
11)    Sumber belajar
Sedangkan untuk bahan ajar dan LKS, peneliti menggunakan acuan dari PERMENDIKNAS No 11 tahun 2005 yang menyatakan bahwa buku teks sebagai bahan ajar harus memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan iman dan taqwa, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.
Adapun strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dalam perangkat pembelajaran ini adalah strategi pembelajaran kontekstual. karena menurut Sahlan dan Prastyo (2012:138) untuk mendorong pemaknaan pendidikan karakter perlunya pembelajaran yang mendekatkan pengetahuan yang diperoleh siswa dengan kehidupan sehari-harinya. Dan menurut Kasihani (Sahlan dan Prastyo, 2012:138) pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dapat membantu guru untuk mengaitkan isi pembelajaran dengan keadaan dunia nyata.
d.        Perancangan awal
Setelah melalui tahap penyusunan tes, pemilihan media, dan pemilihan format, maka dilakukanlah perancangan awal perangkat pembelajaran IPA berbasai karakter dalam meteri perubahan kenampakan bumi dan benda langit. perancangan awal yang dimaksud adalah seluruh kegiatan yang dilakukan dalam menyusun perangkat pembelajaran sebelum dilakukan validasi dan uji coba. Maka disusunlah rancangan awal perangkat pembelajaran IPA pada materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit yang untuk selanjutnya disebut Draft 1 Perangkat Pembelajaran. Berikut ini uraian singkat mengenai rancangan awal perangkat pembelajaran:
1)        Rancangan Awal Silabus
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, dalam merancang silabus peneliti menggunakan acuan standar dari PERMENDIKNAS No 41 Tahun 2007, yaitu silabus sekurang-kurangnya harus memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, ma­teri pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pen­capaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sum­ber belajar. Adapun format silabus yang peneliti rancang adalah format table.
Untuk silabus yang peneliti rancang, peneliti menambahkan nilai-nilai karakter. Dalam indicator pencapaian kompetensi, peneliti mengelompokkan indikator untuk menilai ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hal ini bertujuan untuk mempermudah penyusunan instrumen penilaian hasil belajar. 
2)        Rancangan Awal RPP
Sama halnya dengan silabus, RPP yang dirancang peneliti mengacu pada PERMENDIKNAS No 41 Tahun 2007. Adapun komponen dari RPP yang diracang adalah Identitas mata pelajaran yang meliputi:
a)        Identitas RPP
·           Satuan pendidikan,
·           Kelas,
·           Semester,
·           Program studi,
·           Mata pelajaran,
·           Jumlah pertemuan,
b)        Standar kompetensi
c)        Kompetensi dasar
d)       Indikator pencapaian kompetensi
e)        Nilai-nilai Karakter
f)         Tujuan pembelajaran
g)        Materi ajar
h)        Alokasi waktu
i)          Metode pembelajaran
j)          Kegiatan pembelajaran
k)        Penilaian hasil belajar
l)          Sumber belajar
Disesuaikan dengan silabus yang dirancang, peneliti mengelompokkan indikator pencapaian kompetensi menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor serta menambahkan karakter yang diharapkan. Dalam langkah-langkah pembelajaran, peneliti menuliskan nilai karakter yang diharapkan dari setiap langkah pembelajaran. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti menggunakan metode dan pendekatan pembelajaran kontekstual. sehingga dalam langkah pembelajaran disesuaikan dengan tahapan dalam pembelajaran

Hasil Penelitian Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.           Hasil Penelitian
Pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan menurut model pengembangan Thiagarajan. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran IPA yang menekankan pada pembelajaran berbasis karakter. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, bahan ajar, LKS, serta alat evaluasi pembelajaran. 
1.             Deskripsi Hasil Tahap Pendefinisian ( Define )
Proses dan hasil tahap pendefinisian perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter ini diuraikan sebagai berikut:
a.              Analisis awal–akhir
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap perangkat pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran IPA di SDN 1 Kawali khususnya kelas IV. Kurikulum yang digunakan di SDN 1 Kawali adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan studi dokumentasi yang dilaksanakan, maka diperoleh data mengenai perangkat pembelajaran IPA yang digunakan di SDN 1 Kawali khususnya untuk kelas IV SD adalah sebagai berikut:
1)             Silabus,
Silabus yang digunakan di SDN 1 Kawali ini merupakan silabus yang dibuat oleh guru yang bersangkutan adapun format silabus yang digunakan di SDN 1 Kawali khususnya di kelas IV dapat dilihat pada lampiran.
2)             Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), guru kelas IV menggunakan format yang disesuaikan dengan silabus. Adapun format yang digunakan di SDN 1 Kawali dapat dilihat pada lampiran.

3)             Bahan Ajar,
Adapun bahan ajar yang digunakan di SDN 1 Kawali ini adalah buku pelajaran IPA ditambah buku kumpulan soal yang diperoleh dari bantuan pemerintah, sehingga setiap siswa berkesempatan untuk memiliki buku pelajaran tersebut. Dan untuk memenuhi kekurangan-kekurangan dalam buku pelajaran tersebut, guru menambah materi dari buku-buku yang lain.
4)             Media pembelajaran,
Untuk media pembelajaran, di sekolah ini disediakan media pembelajaran berupa KIT IPA dari bantuan pemerintah. Selain itu, tidak ditemukan media pembelajaran buatan guru.
5)             LKS
Untuk LKS atau lembar kerja siswa atau lembar praktikum, guru menggunakan LKS yang terdapat dalam buku pelajaran.
6)             Alat Evaluasi
Untuk  alat  evaluasi yang digunakan, sebenarnya sudah tertera dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Selain itu, guru menggunakan alat evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa dalam pembelajaran berupa soal-soal latihan yang tertera dalam buku pelajaran atau buku soal-soal latihan.
Sedangkan untuk pelaksanaan pembelajaran IPA berbasis karakter di SDN 1 Kawali khususnya kelas IV, banyak menemui kendala. Kendala yang pertama adalah kurang pahamnya guru terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA berbasis karakter, khususnya dari segi pembuatan perangkat pembelajaran. Kendala selanjutnya adalah guru selalu menggunakan metode mengajar yang biasanya digunakan, tidak mengikuti metode mengajar yang berbasis karakter. Hal ini seperti yang dituturkan oleh wali kelas IV dalam wawancara dengan peneliti. Untuk wawancara lengkap dapat dilihat dalam lampiran D Hasil Penelitian.
Hal ini mengakibatkan kurang berkembangnya karakter siswa dari pembelajaran IPA. Sehingga saat dilakukan observasi dalam pelaksanaan pembelajaran IPA, banyak ditemukan siswa yang tidak mengerjakan PR, tidak membawa buku catatan, dan beberapa bentuk pelanggaran disiplin lainnya. Selain itu, ditemukan juga banyak siswa yang kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya, sedikit sekali siswa yang mau maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal latihan di papan tulis. Dalam kegiatan kerja kelompok, sebagian besar siswa tidak mau dikelompokkan dengan temannya secara acak. Mereka cenderung selalu ingin berkelompok dengan teman yang memiliki kedekatan tertentu. Dalam pelaksanaan kerja kelompok, sering ditemukan hanya satu atau dua orang siswa saja yang menyelesaikan tugas, anggota kelompok yang lainnya hanya main atau malah mengobrol saja.
Berdasarkan analisis tersebut, peneliti memandang perlu adanya perbaikan terhadap perangkat pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA yang berbasis karakter dapat terlaksana dengan baik. Seperti yang diungkapkan Brata (Komalasari, 2011:179) bahwa perangkat pembelajaran adalah salah satu wujud persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum mereka melakukan proses pembelajaran. Persiapan dan perencanaan oleh guru ini harus dilaksanakan sebaik-baiknya.
Perbaikan tersebut diantaranya adalah perbaikan terhadap silabus dan RPP yang masih belum sesuai dengan PERMENDIKNAS No. 41 Tahun 2007 seperti yang tercantum dalam BAB II skripsi ini serta dengan menambahkan nilai-nilai karakter dalam silabus dan RPP. Perbaikan selanjutnya adalah dalam bahan ajar atau buku pelajaran. Diperlukan sebuah buku bahan ajar yang dapat mencerminkan penanaman karakter dalam diri siswa. Perbaikan ini diwujudkan dengan menyusun sebuah bahan ajar yang dapat memunculkan nilai-nilai karakter dalam isi bahan ajar tersebut.
Lembar Kerja Siswa juga perlu untuk diperbaiki, yaitu dengan membuat LKS yang dapat memunculkan pengembangan karakter dan proses ilmiah. Dan perbaikan terakhir adalah perbaikan terhadap alat evaluasi yang digunakan guru. Guru biasanya hanya menekankan pada hasil belajar kognitif saja, sedangkan seharusnya aspek afktif dan psikomotorik juga tidak dilipakan. Maka perlu disusun alat evaluasi yang mengukur ranah afektif dan psikomotor.

b.        Analisis Siswa
Pada tahap ini dilakukan pemahaman terhadap karakteristik-karakteristik siswa yang meliputi perkembangan kognitif siswa, sikap terhadap topik pembelajaran dan pemahaman konsep siswa mengenai topik pembelajaran. Karakteristik–karakteristik tersebut adalah sebagai berikut :
1)        Perkembangan kognitif siswa
Berdasarkan hasil studi dokumentasi terhadap data siswa kelas IV SDN 1 Kawali, siswa kelas IV SDN 1 Kawali ini berusia 10-11 tahun. Berikut ini data mengenai sebaran usia siswa kelas IV SDN 1 Kawali.
Tabel 4.1
Sebaran Usia Siswa Kelas IV SDN 1 Kawali
Kelas
Usia 10 Tahun
Usia 11 Tahun
Kelas IV A
21
2
Kelas IV B
16
2
Jumlah
37
4

Menurut Piaget (Budiningsih, 2004:38-39) kemampuan berpikir siswa pada usia 10-11 tahun berada dalam periode operasional konkrit. Pada tahap ini, siswa telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat konkrit. Siswa dapat mengelompokkan berdasarkan beberapa ciri dan karakteristik. Pada tahap ini siswa dapat memahami ide-ide dan klasifikasi lebih menyeluruh dan mengembangkan cara menyajikan solusi dalam berbagai cara. Oleh karena itu, proses diskusi dan bekerja dalam kelompok dapat membantu untuk mengembangkan kemampuan siswa menyajikan solusi dalam pemecahan masalah.
2)        Pemahaman konsep siswa mengenai topik pembelajaran
Materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit merupakan materi yang baru bagi siswa kelas IV SDN 1 Kawali, karena siswa belum mengenal materi tersebut pada tingkat kelas sebelumnya. Walaupun pada tingkat kelas sebelumnya sudah dikenalkan mengenai materi kenampakan bumi dan benda langit, namun mengenai materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit belum disampaikan kepada siswa. Untuk mempelajari materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit ini, diberikan kepada siswa pemahaman awal dari macam-macam kenampakan bumi dan macam-macam benda langit.
Dalam pembelajaran IPA di SDN 1 Kawali, seorang siswa dinyatakan lulus jika nilainya lebih besar daripada nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Untuk pelajaran IPA, KKM yang digunakan adalah 71.
c.         Analisis Materi
Pada tahap ini analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi, merinci, dan menyusun secara sistematis konsep-konsep relevan yang akan diajarkan berdasarkan analisis awal akhir. Berdasarkan kurikulum KTSP untuk kelas IV Sekolah Dasar.
d.        Analisis Tugas
Berdasarkan analisis siswa dan analisis konsep, maka tugas-tugas yang akan dilakukan selama proses pembelajaran adalah:
1)        Tugas pada sub pokok materi Perubahan Kenampakan Bumi:
a)        Menyatakan pengertian perubahan kenampakan bumi.
b)        Menyebutkan penyebab terjadinya perubahan kenampakan bumi, yaitu karena air, udara, dan cahaya matahari.
c)        Memberi contoh peristiwa perubahan kenampakan bumi yang disebabkan oleh air.
d)       Memberi contoh peristiwa perubahan kenampakan bumi yang disebabkan oleh udara.
e)        Memberi contoh peristiwa perubahan kenampakan bumi yang disebabkan oleh cahaya matahari.
f)         Menentukan akibat perubahan kenampakan bumi.
g)        Membuat bagan peristiwa perubahan kenampakan bumi.
h)        Menunjukkan sikap peduli terhadap perubahan kenampakan bumi yang memberikan dampak negatif terhadap manusia.
2)        Tugas pada sub pokok materi perubahan kenampakan benda langit:
a)        Menyebutkan posisi bumi, bulan, dan matahari.
b)        Menjelaskan dampak posisi bumi, bulan dan matahari terhadap kenampakan bulan.
c)        Menggambarkan perubahan kenampakan bulan dalam periode tertentu.
d)       Menunjukkan kepercayaan bahwa perubahan kenampakan bulan di bumi disebabkan oleh revolusi bulan terhadap bumi.
e)        Menaati aturan-aturan sebagai pencerminan dari keteraturan kenampakan bulan.
f)         Merancang kalender perubahan kenampakan bulan.
e.         Perumusan Tujuan Pembelajaran
Analisis ini dilakukan untuk merumuskan hasil analisis tugas dan analisis konsep diatas menjadi indikator pencapaian hasil belajar yang selanjutnya dijbarkan kembali menjadi tujuan pembelajaran. Menurut Komalasari (2008:196), tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional dan ditargetkan untuk dicapai dalam pembelajaran. Berikut ini adalah indikator pencapaian hasil belajar dan tujuan pembelajaran dari materi perubahan kenampkan bumi dan benda langit:
1)        Indikator Pencapaian Kompetensi pada materi perubahan kenampakan bumi
a)        Menyatakan pengertian perubahan kenampakan bumi.
b)        Menyebutkan penyebab terjadinya perubahan kenampakan bumi, yaitu karena air, udara, dan cahaya matahari.
c)        Memberi contoh peristiwa perubahan kenampakan bumi yang disebabkan oleh air.
d)       Memberi contoh peristiwa perubahan kenampakan bumi yang disebabkan oleh udara.
e)        Memberi contoh peristiwa perubahan kenampakan bumi yang disebabkan oleh cahaya matahari.
f)         Menentukan akibat perubahan kenampakan bumi.
g)        Menunjukkan sikap peduli terhadap perubahan kenampakan bumi yang memberikan dampak negatif terhadap manusia.
h)        Membuat bagan peristiwa perubahan kenampakan bumi.
2)        Tujuan Pembelajaran pada sub pokok materi perubahan kenampakan bumi
a)        Siswa dapat menyatakan pengertian perubahan kenampakan bumi melalui kegiatan tanya jawab secara runtut dan jelas.
b)        Siswa dapat menyebutkan penyebab terjadinya perubahan kenampakan bumi melalui kegiatan tanya jawab dan pengamatan sekurang-kurangnya karena air, udara, dan cahaya matahari.
c)        Siswa dapat memberi contoh peristiwa perubahan kenampakan bumi yang disebabkan oleh air melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab sekurang-kurangnya satu contoh.
d)       Siswa dapat memberi contoh peristiwa perubahan kenampakan bumi yang disebabkan oleh udara melalui kegiatan percobaan dan tanya jawab sekurang-kurangnya satu contoh.
e)        Siswa dapat memberi contoh peristiwa perubahan kenampakan bumi yang disebabkan oleh cahaya matahari melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab sekurang-kurangnya satu contoh.
f)         Siswa dapat membuat bagan peristiwa perubahan kenampakan bumi dengan menyusun gambar seri melalui kegiatan diskusi sekurang-kurangnya satu bagan peristiwa perubahan kenampakan bumi.
3)        Indikator Pencapaian Kompetensi pada subpokok materi perubahan kenampakan bulan
a)        Menyebutkan posisi bumi, bulan, dan matahari.
b)        Menjelaskan dampak posisi bumi, bulan dan matahari terhadap kenampakan bulan.
c)        Menggambarkan perubahan kenampakan bulan dalam periode tertentu.
d)       Menunjukkan kepercayaan bahwa perubahan kenampakan bulan di bumi disebabkan oleh revolusi bulan terhadap bumi.
e)        Menaati aturan-aturan sebagai pencerminan dari keteraturan kenampakan bulan.
f)         Merancang kalender perubahan kenampakan bulan
4)        Tujuan Pembelajaran pada sub pokok materi perubahan kenampakan bulan
a)        Siswa dapat menyebutkan posisi bumi, bulan, dan matahari melalui kegiatan demonstrasi dan tanya jawab secara berurutan.
b)        Siswa dapat menjelaskan dampak posisi bumi, bulan dan matahari terhadap kenampakan bulan melalui kegiatan demonstrasi dan tanya jawab secara jelas.
c)        Siswa dapat menggambarkan perubahan kenampakan bulan dalam periode tertentu melalui kegiatan demonstrasi dan tanya jawab secara jelas.
d)       Siswa dapat menunjukkan kepercayaan bahwa perubahan kenampakan bulan di bumi disebabkan oleh revolusi bulan terhadap bumi melalui kegiatan tanya jawab.
e)        Siswa dapat mematuhi aturan sebagai pencerminan dari keteraturan kenampakan bulan
f)         Siswa dapat merancang kalender perubahan kenampakan bulan melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab secara jelas.
g)        Siswa dapat menunjukkan sikap untuk peduli terhadap perubahan kenampakan bumi yang memberikan dampak negatif terhadap manusia melalui kegiatan tanya jawab sekurang-kurangnya dua sikap.

Revisi Produk dalam Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA


J.      Revisi Produk
Setelah melalui uji coba, maka dapat dilihat sejauh mana keefektifan dan kepraktisan perangkat pembelajaran saat digunakan di kelas secara langsung. Kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan dengan masukan dari guru (observer) dan siswa. Setelah mengalami reivisi, maka terciptalah Perangkat Hipotetik (Perangkat Akhir Hasil Revisi pada Tahap Pengembangan Perangkat) yang berupa  perangkat akhir pembelajaran IPA berbasis karakter.

Uji Coba Produk dalam Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA


I.      Uji Coba Produk
1.        Desain Uji Coba
Dalam pelaksanaan uji coba, peneliti menggunakan metode pre-experimen dengan desain one group pretest posttest only.
O1        X         O2
  
Pola  (Sugiyono, 2010 :111)
Keterangan:    
01 : Hasil pretest  
X : Perlakuan dengan Perangkat Pembelajaran IPA berbasis karakter
02 : Hasil posttest  
2.        Populasi dan Sampel Penelitian
Arikunto (2006:130) menyebutkan bahwa ”populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri ... Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis yang berjumlah 41 orang.
Subjek uji coba adalah siswa kelas IV SDN ... tahun ajaran 2012/2013 kelas A dan B yang berjumlah 41 orang dengan rincian sebagai berikut
Tabel 3.12
Jumlah Subjek Uji  Coba Kelas IV SDN ...
Kelas
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
IV A
8
10
IV B
13
10
Jumlah
21
20

3.        Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menurut Riduwan (2009:69-70) adalah “teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”. Adapun penyajian data menurut Riduwan yakni:

Data populasi atau sampel yang sudah terkumpul dengan baik, apabila digunakan untuk keperluan informasi, laporan atau analisis lanjutan hendaknya diatur, disusun, dan disajikan dalam bentuk yang jelas, rapih, serta komunikatif dengan cara menampilkan atau menyajikan data yang lebih menarik publik.

 

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.13
Teknik Pengumpulan Data
No
Jenis Data
Teknik Pengumpulan
Instrumen
Sumber
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
1
Data penanaman karakter siswa
Pengisian Angket
Angket
Siswa
2
Data hasil belajar siswa
Pengisian tes
Tes
Siswa
3
Data respon siswa terhadap pembelajaran
Pengisian angket
Angket
Siswa
Data yang diambil adalah data hasil Pretest dan Posttest dari hasil belajar siswa dan penanaman karakter siswa dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter yang telah dikembangkan terhadap karakter dan hasil belajar siswa. Selain itu, data respon siswa yang berupa angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai pembelajaran.  
4.        Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data yang diperoleh secara sistematis. Setelah peneliti mengumpulkan data, maka langkah selanjutnya adalah mengorganisasikan dan melakukan analisis data untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Tahap pertama yaitu persiapan, kegiatan pada langkah persiapan ini antara lain: mengecek kelengkapan identitas pengisi, mengecek kelengkapan data, dan mengecek isian data.
Tahap kedua yaitu tabulasi, kegiatan pada langkah tabulasi ini antara lain: memberikan skor terhadap item-item soal, serta mentabulasikan setiap data yang berhasil dikumpulkan ke dalam tabel. Tahap ketiga yaitu analisis statistik, pada langkah analisis statistik penelitian ini yaitu menggunakan uji statistik komparasi.
a.         Analisis Statistik
Teknik analisis data yang dilakukan adalah statistik deskriptif dan inferensial. Sugiyono (2010:207) menyatakan bahwa:
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Melalui statistik deskriptif peneliti ingin mendesripsikan data dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa bermaksud membuat generalisasi. Kegiatan yang dilakukan pada proses analisis deskriptif ini adalah mengolah data dari setiap variabel dengan bantuan komputer program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0.
b.        Uji Asumsi Dasar
1.        Uji Normalitas Data
Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pada penelitian ini, uji normalitas data dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 16.0. Pengujiannya menggunakan uji Liliefors dengan melihat nilai pada Kolmogorov-Smirnov.
Untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan kolom signifikansi (Sig). Taraf signifikansi uji adalah α = 0,05. Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan jika signifika nsi yang diperoleh < α, maka sampel bukan dari populasi yang berdistribusi normal.
2.        Uji Homogenitas
Menurut Duwi Priyatno (Herliani, 2012:62), “uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak”. Dalam penelitian ini adalah data skor pretest dan posttest hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis karakter dan penanaman karakter siswa.
Pada pengujian dengan SPSS, uji homogenitas data dilihat pada tabel Test of Homogenity of Variance. Kriteria pengujian, jika nilai  signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian data dua atau lebih kelompok adalah sama sedangkan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak sama (tidak homogen) (Herliani, 2012:62). Langkah-langkah pada program SPSS adalah sebagai berikut:
1)      Klik Data View, kemudian masukkan skor pretest pada baris pertama,  kemudian dibawah skor posttest. Pada baris kedua ketik angka 1 untuk skor pretest, kemudian ketik angka 2 untuk skor posttest.
2)      Klik Variable View.
Pada kolom Name baris pertama ketik pretes, baris kedua ketik posttest. Pada Decimals ketik 0. Selanjutnya pada kolom Label, baris pertama ketik pretes, baris kedua posttest. Pada kolom Values, baris pertama ketik None, dan baris kedua pada Value Label ketik 1 (pada Value) ketik Pre Test (pada Label), kemudian klik add. Selanjutnya ketik 2 (pada Value) ketik Pos Test (pada Label). Kemudian klik OK. Pada kolom Measure pilih Scale untuk baris pertama, pilih Nominal pada baris kedua.
3)      Klik Analyze >> Compare Means >> One-Way ANOVA. Selanjutnya akan terbuka kotak dialog One-Way ANOVA
4)      Klik Options, kemudian checklist (√) pada Homogenity of variance test. Selanjutnya klik Continue. Klik OK untuk melihat hasil output.
a.      Uji Hipotesis
1)     Uji Komparasi
Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, kemudian dilakukan uji hipotesis komparasi antara dua variabel yang berbeda yaitu antara hasil belajar siswa sebelum menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter (X1) dengan hasil belajar siswa sesudah menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter (X2). Untuk memudahkan peneliti dalam menguji hipotesis digunakan uji t dua sampel berpasangan (Paired Sampel T-Tes).
Uji t pada dasarnya adalah suatu pengujian untuk melihat apakah nilai tengah (misalnya nilai rata-rata) suatu distribusi nilai (kelompok) berbeda secara nyata (significant) dari nilai tengah distribusi nilai kelompok (lainnya). Uji t ini juga dipakai untuk melihat beda dua nilai koefisien korelasi.
Pada penelitian ini Paired Sampel T-Tes digunakan untuk melihat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa sebelum menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter dengan rata-rata hasil belajar siswa sesudah menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter. Serta digunakan untuk melihat perbedaan rata-rata karakter siswa sebelum menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter dengan rata-rata karakter siswa sesudah menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter
Langkah-langkah pada program SPSS 16.0 untuk pengujian Paired Sampel T-Tes adalah sebagai berikut:
a)      Klik Data View, kemudian masukkan skor pretest pada baris pertama, dan skor  posttest pada baris
b)      Klik Variable View.
Pada kolom Name baris pertama ketik pretes, baris kedua ketik posttest. Untuk kolom Decimals biarkan terisi 2 (karena menggunakan angka dua desimal). Selanjutnya pada kolom Label, baris pertama ketik pretes, baris kedua posttest.
c)      Klik Analyze >> Compare Means >> Paired-Samples T-Test. Klik variabel pretest dan masukan pada kolom variabel 1, dan variabel posttest pada kolom variabel 2.
3.        Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik pada uji coba produk ini adalah  sebagai berikut:
Hipotesis nol (H0)              :
Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa sebelum menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter dengan sesudah mengggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter pada materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit.
Hipotesis alternatif (Ha)     :
Ada perbedaan hasil belajar siswa sebelum menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter dengan sesudah mengggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter pada materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit.
H0        : µ1 = µ2
Ha        : µ1 ≠ µ2
Keterangan:
µ1 adalah hasil belajar siswa sebelum menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter dan µ2 adalah hasil belajar siswa setelah menggunakan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter. Ketentuan yang digunakan adalah jika µ1 = µ2 , maka H0 diterima, dan jika µ1 ≠ µ2, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Setelah mengetahui ada tidaknya perbedaan dari kedua sampel tersebut, maka dapat disimpulkan mengenai berpengaruh tidaknya penggunaan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter terhadap hasil belajar siswa.