Prinsip-prinsip Model Quantum Teaching
Dalam menerapkan model Quantum Teaching pada pembelajaran, terdapat lima prinsip yang
harus diperhatikan sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Deporter dkk. (2010)
bahwa prinsip-prinsip dalam model Quantum
Teaching terdiri dari segalanya berbicara, segalanya bertujuan, pengalaman
sebelum pemberian nama, akui setiap usaha, dan jika layak dipelajari maka layak
pula dirayakan. Prinsip-prinsip tersebut merupakan salah satu pedoman yang
dapat menciptakan pembelajaran yang kondusif. Penjelasannya sebagai berikut.
1)
Segalanya berbicara
Segalanya berbicara mempunyai makna bahwa segala sesuatu
dalam lingkungan belajar mulai dari rancangan maupun proses pelaksanaan pembelajaran
harus mempunyai pesan belajar.
2)
Segalanya bertujuan
Selain mengandung pesan belajar, lingkungan belajar yang
menyangkut rancangan maupun proses pembelajaran harus mempunyai tujuan.
3)
Pengalaman sebelum
pemberian nama
Deporter dkk. (2010) mengungkapkan bahwa dalam model Quantum Teaching siswa mengalami terlebih dahulu proses
pembelajaran sebelum mereka mendapatkan nama atau konsep yang mereka pelajari.
Dengan demikian, hal ini dapat memuaskan otak siswa dalam menemukan suatu
konsep dan memudahkan siswa untuk memahami apa yang mereka pelajari.
4)
Akui setiap usaha
Berbagai usaha yang telah dilakukan siswa setelah
mengikuti proses belajar perlu mendapatkan pengakuan. Dengan demikian, siswa
akan lebih merasa puas atas usaha yang telah mereka lakukan selama pembelajaran
berlangsung.
5)
Jika layak
dipelajari, maka layak pula dirayakan
Perayaan merupakan hal yang penting dilakukan setelah
siswa mengalami proses belajar. Dengan adanya perayaan maka dapat memberikan
umpan balik positif terhadap kegiatan belajar yang telah dilakukan siswa.
a.
Rancangan Model Quantum Teaching
DePorter
dkk. (dalam Wena, 2012) mengemukakan bahwa rancangan
pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan model Quantum Teaching
memiliki 6 tahapan yang lebih dikenal dengan istilah “TANDUR”, yang merupakan
akronim dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
1)
Tumbuhkan
Kegiatan
pada tahap tumbuhkan
adalah guru menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar sehingga pada akhirnya
siswa menyadari apa manfaat dari proses belajar yang akan dilakukannya. Adapun strategi yang dapat digunakan dalam tahap ini
yaitu dengan menyertakan pertanyaan, pantomim, drama video ataupun cerita. Hal
tersebut dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.
2)
Alami
Pada
tahap alami siswa mengalami
sendiri apa yang dipelajarinya. Melalui kegiatan ini siswa memperoleh
pengalaman yang bermakna. DePorter dkk.
(2010) mengemukakan bahwa
tahap alami dapat dilakukan melalui beberapa strategi yaitu dapat berupa
permainan, sandiwara maupun simulasi yang bertujuan untuk memberikan pengalaman
dengan berbekal pengetahuan awal yang telah mereka miliki sebelumnya. Dengan demikian, suatu hal yang mungkin sebelumnya
abstrak bagi siswa menjadi konkret.
3)
Namai
Kegiatan yang
dilakukan pada tahap ini adalah penamaan konsep pembelajaran. Penamaan
dilakukan dengan memberikan identitas, mengurutkan dan mendefinisikan terkait
konsep yang dipelajari. Hal ini bertujuan untuk memuaskan otak siswa setelah
mereka mendapatkan pengalaman yang bermakna. Dengan demikian, siswa tidak mengalami
kebingungan atas apa yang telah mereka alami. Setelah siswa mengalami sendiri
konsep yang dipelajari, maka tugas guru selanjutnya adalah mengajarkan atau
menanamkan konsep tersebut sehingga siswa tahu dan mengerti makna dari apa yang
telah mereka lakukan.
4)
Demonstrasikan
Setelah
melakukan pemberian nama terkait konsep yang dipelajari maka tahap selanjutnya
yaitu memeragakan/ mendemonstrasikan apa yang telah diketahuinya pada
pembelajaran yang lain (Wena, 2012). Dengan
mendemonstrasikan konsep yang dipelajari, maka akan lebih memudahkan siswa
untuk memahami konsep itu sendiri.
5)
Ulangi
Pengetahuan
siswa akan semakin luas jika dilakukan pengulangan. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh DePorter dkk. (2010, hlm. 133) bahwa “Pengulangan
memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa aku tahu bahwa aku tahu ini”.
Tahap ini sangat penting karena dapat memberikan penguatan kepada siswa
mengenai konsep yang telah dipelajari.
6)
Rayakan
Seluruh
kegiatan yang dilakukan siswa layak untuk dirayakan dan dihargai. Karena dengan
hal ini, siswa mendapatkan umpan balik terhadap proses pembelajaran yang telah
diikutinya. Terdapat
beberapa strategi yang dapat digunakan pada tahap rayakan yaitu dapat melalui
pujian, nyanyian, mengadakan pameran ataupun pesta kelas dengan tujuan untuk
memberikan penghargaan kepada siswa atas usaha yang telah mereka lakukan.